Anji eks Drive Bicara soal Meet and Greet Bowo Tik Tok

4 Juli 2018 12:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anji eks Drive (Foto: YouTube dunia MANJI)
zoom-in-whitePerbesar
Anji eks Drive (Foto: YouTube dunia MANJI)
ADVERTISEMENT
Nama bocah bernama Prabowo Mondardo alias Bowo Alpenliebe atau Bowo Tik Tok mulai menjadi perbincangan publik lantaran ia kerap mengunggah videonya dengan aplikasi Tik Tok. Ya, Bowo menjadi salah satu bocah yang kecanduan aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kini, Bowo sudah memiliki banyak penggemar. Baru-baru ini, ia juga mengadakan meet and greet dengan para penggemarnya itu. Mereka pun harus membayar Rp 80 ribu untuk dapat bertemu dengan bocah berusia 13 tahun tersebut.
Bowo TIK TOK. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Bowo TIK TOK. (Foto: Munady Widjaja)
Namun sayang, keberadaan Tik Tok ternyata meresahkan para pengguna lainnya karena banyak konten negatif yang tidak cocok digunakan oleh anak-anak. Maka dari itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) memutuskan memblokir aplikasi Tik Tok pada Selasa (3/7) kemarin.
Mantan vokalis band Drive, Erdian Aji Prihartanto Anji pun ikut bicara mengenai fenomena tersebut. Dalam sebuah video yang diunggah ke akun YouTube pribadinya berjudul 'BOWO SALAH? ATAU TIKTOK-NYA? ATAU FANS-NYA?', Anji mengungkapkan pendapatnya bahwa tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Meski ada sebagian orang yang menilai bahwa hal itu tidak penting karena berbayar mahal.
ADVERTISEMENT
"Ini pendapat saya setelah saya menganalisis. Jadi menurut saya enggak apa-apa, sah. Enggak ada yang salah. Ya iyalah karena begini, meet and greet dari para muser Tik Tok itu termasuk Bowo ada demand-nya," kata Anji.
Menurut pelantun 'Dia' itu, sebuah meet and greet akan salah jika panitia penyelenggara yang memaksakan para penggemar untuk membayar. Tak hanya itu, kesalahan lainnya adalah ketika ada penggemar yang rela datang ke acara meet and greet namun harus mengambil uang orang tuanya.
"Yang salah adalah ketika anak-anak yang datang ke meet and greet nyolong duit ibunya atau bapaknya untuk datang ke situ dan itu saya baca di Facebook tentang hal itu," ucapnya.
"Yang salah juga adalah kalau EO penyelenggara meet and greet itu memaksa para fans-nya untuk datang dan membayar, nyatanya kan enggak. Emang ada demand ketertarikan dan kemauan untuk membayar itu dan juga kemampuannya karena duitnya ada," lanjut pria berusia 38 tahun itu.
Anji (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anji (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
Anji malah menyamakan dengan meet and greet yang pernah diadakan oleh grup JKT48. Untuk bertemu dengan para penggemarnya, biasanya JKT48 kerap mengadakan Handshake Event. Dalam acara tersebut, idola dan para penggemar bisa bertemu, bercengkerama, dan bersalaman.
ADVERTISEMENT
"JKT48 saja bahkan salaman saja bayar. Itulah mengapa mereka sebagai idol group, konsep itu bertahan dengan baik sampai hari ini. Beda sama boyband atau girlband yang akhirnya runtuh satu persatu," tuturnya.
Bowo artis Tik Tok. (Foto: Instagram/bowoo_alpenliebe)
zoom-in-whitePerbesar
Bowo artis Tik Tok. (Foto: Instagram/bowoo_alpenliebe)
Kendati demikian, Anji memberikan nasihat kepada anak-anak yang 'demam Tik Tok', agar selalu berhati-hati dan jangan sampai terkena star syndrome. Jika mereka ingin menjadi artis, menurut Anji, sebaiknya membuat suatu karya agar bisa dihargai oleh masyarakat. Sebab, lambat laun popularitas akan membuatnya sirna.
"Star syndrome? Ya sudah biarin saja. Mereka sendiri yang akan kemakan sama popularitasnya selama kita enggak dirugikan, menurut saya enggak apa-apa," ucap Anji.