Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah kalian dengan lagu-lagu seperti 'Katanya', 'Jangan Marah', dan 'Bus Sekolah'? Ya, bagi kamu generasi '90-an pasti enggak akan asing lagi dengan deretan lagu di atas. Lagu-lagu tersebut merupakan lagu anak-anak yang begitu hits pada zamannya, yang dibawakan oleh Trio Kwek-Kwek yang beranggotakan Dea Ananda, Leonny Vitria Hartanti, dan Alfandy.
ADVERTISEMENT
Grup musik anak ini berawal dari kegemaran masing-masing personelnya bernyanyi sejak kecil, dan akhirnya mereka dipertemukan oleh pencipta lagu anak yang terkenal pada masa itu, Papa T. Bob di tahun 1993.
"Jadi kita semua emang suka lomba nyanyi, basically emang suka nyanyi. Kebetulan pada saat itu, jurinya Papa T. Bob. Kita sendiri-sendiri sih, lombanya. Nah, dari sekian banyak peserta terpilihlah tiga orang, untuk jadi Trio Kwek Kwek. Kebetulan waktu itu Papa T. Bob diminta produser untuk cari 3 orang buat dibentuk Trio Kwek Kwek, jadilah di situ kita terbentuk," jelas Dea mewakili dua personel lainnya saat dihubungi kumparan (www.kumparan.com)
Dea mengaku begitu menikmati masa kecilnya bernyanyi bersama Trio Kwek Kwek dari satu ke panggung ke panggung yang lain. Wanita berusia 30 tahun ini bahkan menganggap panggung adalah tempat bermain baginya. Ia juga tak sadar jika dulu dirinya begitu terkenal dan menjadi panutan anak-anak generasi 90-an.
ADVERTISEMENT
"Gue merasa sih (menjadi penyanyi cilik) lebih ke belajar nyanyi dan senang aja kalau ditepukin orang banyak. Gue enggak tahu kalau dulu gue terkenal. Meskipun gue tahu kalau baju gue diikutin banyak orang atau banyak ribuan surat datang ke rumah. Karena gue masih kecil, gue enggak tahu kalau ternyata gue emang terkenal," kenangnya seraya tertawa lepas.
"Selama itu gue hanya menikmati gue bernyanyi dan ditepukin orang banyak di atas panggung. Sampai akhirnya ketika gue masuk SMP, gue sadar bisa beli ini-itu, bisa investasi jangka panjang, yang alhamdulillah cepet banget. Di usia segitu gue udah bisa dapetin semuanya. Tapi, gue enggak pernah merasa hebat akan hal itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kesibukan di dunia hiburan kala itu, tak membuat para personel Trio Kwek Kwek ini melupakan pendidikannya. Hal ini dapat dibuktikannya dengan prestasi yang selalu mereka raih saat di bangku sekolah.
"Alhamdulillah orang tua kita peduli sama sekolah, jadi jadwal manggung itu khusus weekend aja. Terus kalau ada jadwal rekaman juga ada waktunya sendiri, biasanya pulang sekolah, itu juga ada jamnya sendiri."
"Orang tua juga kadang baik banget suka bawain komik, teka-teki silang, dan buku sekolah. Mereka bisa buat gue belajar dimanapun tanpa gue berasa gue lagi belajar, dan gue selalu berhasil dapat peringkat 10 besar," ungkap istri dari Ariel 'Nidji' tersebut.
Hal yang masih terus diingat Dea tentang Trio Kwek Kwek hingga kini adalah mereka bertiga seringkali terlibat perselisihan anak-anak, namun seketika bisa melupakannya ketika mereka sudah harus tampil diatas panggung.
ADVERTISEMENT
"Sering banget (berantem), tapi biasanya berantem enggak penting gitu. Cuma gara-gara sirik-sirikan, atau karena lagi main apa, tiba-tiba berantem. Tapi biasanya kalau kita berantem, orang tua kita suka bilang 'Yaudah sana berantem dulu puas-puasin' terus pas menjelang 5 menit harus pentas, mereka bilang 'Oke, udah selesai ya ngambek-ngambekannya, sekarang waktunya naik panggung, senyum lagi', dan kita yang kayak nurut banget gitu. Pas turun panggung, kita udah lupa kalau kita lagi berantem," jelas Dea.
Kini, seiring bertambahnya usia mereka, Trio Kwek Kwek pun mulai disibukkan dengan karier mereka masing-masing. Usia mereka yang mulai menginjak dewasa, membuat mereka harus beradptasi dengan kehidupan yang baru.
Seperti misalnya, Alfandy yang meneruskan pendidikan di bidang kedokteran. Sejak tahun 2002, Alfandy melanjutkan kuliahnya di Amerika dan sudah membuka praktik dokter disana. Ia diketahui berprofesi sebagai dokter ahli Spesial Saraf.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Leony sibuk dengan dunia sinetron dan perfilman. Ia juga diketahui mulai bekerja dibalik layar sebagai seorang sutradara. Dea juga mulai beradaptasi dengan mencoba terjun ke dunia presenter hingga main sinetron. Awalnya Dea mengaku risih dengan penyesuaian usia saat ia mulai meninggalkan Trio Kwek Kwek.
"Sempat ada masa di mana orang masih anggap gue sebagai Dea Ananda mantan Trio Kwek Kwek dan bukan diri gue sendiri. Tapi lama-lama gue mulai realise kalau gue emang mantan penyanyi cilik. Kalau gue emang Dea Ananda Trio Kwek Kwek. Jadi sampai saat ini gue enggak malu dibilang seperti itu. Toh, sampai sekarang, pekerjaan gue lancar-lancar saja di dunia seni," ungkapnya.
Kini dengan semakin minimnya lagu anak-anak, Dea, Leony, dan mantan penyanyi cilik lainnya juga ikut dalam proyek terbaru bertajuk #savelaguanak. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak sekarang mendapatkan lagu yang sesuai dengan umur mereka saat ini.
ADVERTISEMENT
"Ini project sosial gitu. Lagu hanya tambahan dan yang penting hashtag-nya. Makanya kita bikin #savelaguanak ramai-ramai. Hashtag itu udah melebar ke mana-mana. Semua orang bebas pakai hashtag itu. Biar orang tua sekarang juga lebih aware. Kita enggak akan berhenti sampai sini dan masih long term," ujarnya.
Lalu apakah dengan kesibukan Trio Kwek-Kwek saat ini, mereka bertiga masih suka ketemu?
"Masih dong. Aku ketemu Alfandy itu tahun lalu, karena dia kan sekarang sudah jadi dokter syaraf di Los Angeles. Kalau Leony sekarang kan jadi sutradara film indie gitu. Masih sering ketemu kalau sama dia. Tapi yang pasti komunikasi kita masih baik banget kok sampai saat ini," tutup Dea.
ADVERTISEMENT