Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bedanya Nonton Konser K-Pop di Indonesia, China, Korea, dan Jepang
21 Februari 2017 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Kamu fans K-Pop? Pernah nonton konser atau fan meeting idola kesayanganmu? Kalau belum pernah sama sekali, kamu wajib baca artikel ini supaya tahu, apa sih keseruan saat nonton konser di empat negara seperti Indonesia, China, Korea, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Indonesia
Kedatangan artis Korea ke Indonesia sudah bukan hal aneh lagi. Dalam satu tahun bisa ada 5-10 konser atau fan meeting artis Korea digelar di Tanah Air.
Dulu, promotor Indonesia akan mengumumkan tanggal konser minimal 2-3 bulan sebelum konser berlangsung. Namun beberapa tahun terakhir, pengumuman konser ini semakin sempit, bisa hanya dalam waktu 2-3 minggu saja sebelum acara digelar.
Tiket konser di Indonesia biasanya dibagi dalam beberapa kelas. Tribun, festival hingga VIP. Harga tiket pun beragam, mulai dari harga termurah Rp 800 ribu hingga Rp 3 juta. Tergantung siapa artis yang datang. Makin populer biasanya semakin mahal. Dengan Mata Elang International Stadium (MEIS) Ancol yang ditutup, kebanyakan tiket konser yang dijual adalah tipe festival, di mana baik tribun hingga VIP, seluruh penontonnya berdiri, atau menonton tanpa kursi.
ADVERTISEMENT
Fans biasanya akan membeli melalui penjual tiket yang ditunjuk secara resmi oleh promotor. Tiket dijual secara online (nantinya akan ditukar denga tiket fisik menjelang konser) atau secara offline.
Tiket konser di Indonesia juga biasanya dijual tanpa nomor antrean. Meski pernah ada promotor yang mencoba hal tersebut, sepertinya masih belum bisa diterapkan di Indonesia.
Meski dengan harga selangit, antusiasme fans K-Pop di Indonesia masih terbilang tinggi. Terbukti dengan kedatangan artis K-Pop yang bisa dibilang cukup rutin datang ke Indonesia.
Konser di Tanah Air biasa digelar satu hari. Keterlibatan fans juga sangat terbatas. Promotor biasanya mengizinkan perwakilan fans untuk memberikan dukungan kepada grup mereka dengan mengirim hadiah atau melakukan event tertentu saat konser berlangsung. Itupun harus dengan persetujuan agensi.
ADVERTISEMENT
China
Negara yang masuk dalam 'target marketing' agensi-agensi K-Pop ini memang punya fandom yang luar biasa besar. Tak heran jika tiket konser K-Pop jadi incaran banyak orang terutama para calo tiket.
"Ada lelucon di antara para fans K-Pop di China. Di sana tidak ada harga tiket konser yang 'sebenarnya'. Harga tiket konser grup papan atas seperti Bigbang, EXO, akan dijual 300% lebih mahal dari harga yang dijual resmi," ujar Daniela fans K-Pop asal Filipina kepada kumparan.
Daniela yang memang beberapa kali menonton konser di China, Jepang dan Hong Kong ini mengaku tidak pernah membeli tiket secara resmi. Ia selalu membeli melalui calo karena perjuangan mendapatkan tiket online secara resmi sangat sulit.
ADVERTISEMENT
"Bisa sih, tapi kursi yang kita dapat nggak begitu bagus," tutur Daniela.
Meski tiket yang dipegang adalah tiket festival atau berdiri, kamu akan mendapat nomor antrean.
"Fans di China benar-benar menyikapi konser idola grup mereka secara serius. Bahkan seperti menganggap jadi admin fanbase itu sebuah pekerjaan. Mereka akan memberikan full service dan support kepada artis, biasanya disebut backstage support. Memberikan hadiah mulai dari kue hingga rak baju untuk kostum si artis," tambah Daniela.
Jepang
Dengan budaya masyarakatnya yang disiplin dan taat aturan. Tentu konser di Jepang jadi terlihat super rapi dan tertib. Sistem penjualan tiket dilakukan hanya secara online.
Tiket biasanya dijual dengan harga sama rata. Kursi paling depan dan kursi paling belakang biasanya akan sama. Yang membedakan adalah paket harga tiket yang dijual dengan atau tanpa light stick.
ADVERTISEMENT
Semua tiket akan mendapat nomor antrean dan nomor kursi. Tiket juga memiliki sistem QR code yang tidak perlu ditukar dengan tiket fisik.

Mereka yang tergabung dalam fansclub resmi akan mendapat e-mail pemberitahuan pembelian tiket lebih awal dari jadwal penjualan tiket resmi. Fans juga mendapat kesempatan untuk memilih kursi terbaik dan punya tiga kali kesempatan untuk membeli tiket.
Yang bikin deg-degan, di Jepang tiket konser akan diundi. Jadi meski kamu sudah memesan tiket, bersiap-siap patah hati kalau undian kamu tidak terpilih.
Di Jepang, aturan ketat seperti tidak boleh mengambil gambar dan video juga dipatuhi oleh fans Jepang. Jika ketahuan, fans akan dikeluarkan dan tidak boleh kembali ke dalam venue.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling kurang disukai dari konser K-Pop di Jepang adalah venue yang terlalu besar. Terbayang kan kalau harus nonton di Tokyo Dome berkapasitas 50 ribu penonton namun hanya bisa menyaksikan idola kita dari kursi belakang yang jauh sekali.
Meski begitu, tiket konser K-Pop di Jepang tetap jadi incaran fans. Beberapa artis bahkan sering menggelar Japan Tour Concert, atau konser khusus di seluruh Jepang yang berlangsung hingga berbulan-bulan dengan tiket terjual habis.
Korea
Di negaranya sendiri, penjualan tiket konser K-Pop dikenal dengan sebutan 'ticket war'. Fans berperang dengan kecepatan klik mouse dan internet demi mendapatkan kursi dan tiket konser yang mereka inginkan.
Perang tiket konser grup papan atas biasanya lebih menyeramkan. Keganasan fans dapat dilihat dari kecepatan tiket yang terjual habis. Ribuan tiket ini bisa terjual hanya dalam hitungan detik.
ADVERTISEMENT
Selain fans para calo tiket juga biasanya bermunculan. Lagi-lagi mereka akan menjual tiket dengan harga selangit. Seperti di Jepang, tiket resmi di Korea biasanya dijual dengan harga sama baik di posisi paling depan atau paling belakang. Rata-rata tiket dijual seharga KRW 110.000 atau sekitar Rp 1,2 juta.

Keseruan konser di Korea adalah interaksi antara idola dan fans. Karena tidak ada batasan bahasa, maka komunikasi yang terjalin pun tak terganjal oleh penerjemah, waktu konser pun biasanya lebih lama dengan set list lagu lebih banyak.