Api Cinta Para Pria Paruh Baya untuk JKT48

6 Januari 2017 18:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerumunan fans di JKT48 Theater Jakarta. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
Jelang senja pukul 16.30 WIB. Lantai empat Mal fX Sudirman, Jakarta Selatan, sudah ramai. Selepas eskalator, huruf-huruf merah bercahaya bertuliskan “JKT48”terpampang. Di dalamnya, kumpulan orang membentuk antrean panjang di sebuah loket. Di antara mereka, pria paruh baya mendominasi.
ADVERTISEMENT
Tempat itu ialah Theater JKT48 –kawasan sakral bagi para fans JKT48. Di sana, mereka bisa menyaksikan penampilan JKT48 enam hari dalam sepekan. Grup berisi gadis-gadis muda dengan suara merdu dan gerak energik itu menggelar aksi panggung dari Selasa hingga Minggu, pukul 19.00 sampai selesai.
Penampilan mereka yang segar membuat banyak hati tertawan, terutama hati para lelaki.
Sejumlah kaum adam tampil super rapi di Theater JKT48, mengenakan kemeja bahkan batik, dengan pantofel sebagai alas kaki. Mereka ini fans setia JKT48 yang sengaja menyempatkan diri menonton idolanya beraksi afterhours, sepulang mereka dari kantor.
“Saya sengaja datang hari ini karena akan ada lagu baru yang ditampilkan. Jadi penasaran,” kata R, salah seorang fans yang tak mau disebutkan nama lengkapnya di Theater JKT48, Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
Ia staf salah satu televisi nasional di Indonesia. R sudah menjadi fans JKT48 sejak 2013.
Dia hanya satu di antara banyak fans pria JKT48 yang secara rutin menyediakan waktu khusus untuk menonton pertunjukan JKT48. Tak terhitung sudah waktu yang ia sisihkan untuk menyaksikan JKT48.
R mengatakan, budaya uncle fans pada masa ini adalah hal biasa. Uncle fans ialah fans pria di atas 30 tahun.
"Banyak kok (fans JKT48) yang sudah beristri dan punya anak. Bahkan enggak jarang, anak istrinya dibawa menonton. Tapi biasanya istri-istri mereka lebih sering menunggu sambil belanja atau makan," ujarnya kepada kumparan.
Fans JKT48 antri di loket penjualan tiket. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
JKT48 memang membius. Grup berisi 70 lebih perempuan muda ini merupakan sisterhood pertama grup AKB48 di Jepang. Dalam tiap penampilannya, tak langsung seluruh anggota JKT48 turun. Mereka membagi diri menjadi beberapa tim.
ADVERTISEMENT
Saat ini JKT48 punya tiga tim, yakni Tim J, Tim KIII, dan Tim T. Ketiga tim tersebut tampil bergantian pada hari yang berbeda di Theater JKT48. Masing-masing tim biasa menyanyikan sekitar 14-16 lagu dalam tiap pertunjukannya.
Kemunculan JKT48 pada 2011 cukup fenomenal. JKT48 disebut-sebut sebagai girl group yang memiliki 5 juta penggemar di Asia.
Tapi, show yang digelar tiap hari pada jam pulang kerja sempat membuat JKT48 mendapat stempel negatif. Sejumlah orang menyebut anggota grup itu sebagai “penghibur para pria.”
“Karena jam pertunjukan mereka mirip dengan (AKB48) yang ada di Jepang (jam pulang kantor), ada komentar miring. Apalagi sebagian yang menonton adalah pria kantoran di atas 30 tahun. Padahal bukan (perempuan penghibur) sama sekali. Pertunjukan mereka kan seperti minikonser, enggak jauh beda dengan live music di kafe. Cuma ini stage-nya lebih besar,” ujar R.
ADVERTISEMENT
Fans yang ingin menyaksikan show JKT48 bisa membeli tiket secara online maupun offline. Tiket kemudian ditukarkan pada hari pertunjukan, mulai pukul 16.30-19.00.
Tiket dibagi dalam dua jenis, hijau dan biru. Tiket tersebut memiliki nomor untuk diundi secara acak (bingo). Jika beruntung dan nomor kamu dipanggil, kamu akan mendapat kesempatan pertama untuk bisa memilih tempat duduk.
Kursi memang soal penting di sini, sebab ruangan terbatas membuat tak semua fans bisa kebagian tempat duduk. Fans yang dipanggil terakhir terpaksa harus menerima nasib: mendapat posisi paling belakang tanpa kursi.
Meski begitu, namanya juga fans, berdiri sama sekali bukan halangan. Mereka tetap antusias memenuhi venue.
Seorang fans JKT48 bersiap menonton pertunjukkan. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
Para pria paruh baya terlihat menenteng kantong plastik berisi merchandise resmi JKT48, mulai dari T-shirt, topi, dan barang-barang serba JKT48 lain yang dijual di theater tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat kumparan sedang asyik memperhatikan gerak-gerik para fans, R menunjuk sesosok pria dan menyebutnya sebagai “fans royal” JKT48. Pria itu berperawakan tinggi besar, berkulit putih, berkacamata, dan berpenampilan pria kantoran, dengan kemeja abu-abu, celana panjang hitam, dan sepatu pantofel.
Ia disebut R sebagai fans royal karena tak ragu mengucurkan dana untuk membeli merchandise, memberi hadiah kepada anggota JKT48 favoritnya, bahkan mengejar show mereka ke luar negeri.
“Dia memang fans royal dan loyal. Sudah ke mana-mana mengikuti JKT48, bahkan saat mereka show di Jepang, dia juga ikut nonton,” kata R.
Fans royal itu, menurut R, memiliki istri yang sama sekali tak mempermasalahkan hobinya, dan justru memberikan dukungan.
ADVERTISEMENT
“Makanya kadang banyak (istri fans JKT48) yang suka anter suami nonton,” ujar R sembari tertawa berderai.
Loyalitas fans adalah hal biasa di kalangan penggemar JKT48, namun bisa menimbulkan keheranan dan memancing pertanyaan bagi orang awam. Ini wajar, sebab mereka yang tak memiliki minat sama belum tentu mengerti.
Seorang fans lain yang minta dirahasiakan identitasnya, dikenal amat loyal meski baru setahun menjadi penggemar JKT48. Ia berusia 35 tahun, dan rutin menonton aksi panggung JKT48 dua kali sepekan.
Dengan tiket seharga Rp 120 ribu untuk sekali menonton, artinya dia menyiapkan Rp 240 ribu tiap pekan. Biaya itu di luar pembelian merchandise atau event tambahan spesial lain yang juga ingin ia tonton.
ADVERTISEMENT
“Baru satu tahun ini saya nonton JKT48. Soalnya musik mereka bagus dan penampilannya energik. Saya suka,” kata dia, tersenyum simpul.
Fans JKT48 menunggu jadwal pertunjukkan. (Foto: Niken Nurani/kumparan)
Para fans di Theater JKT48 bahkan tak hanya dari Indonesia. Y, seorang ekspatriat Jepang, juga termasuk fans royal. Dia sering menonton JKT48 sepulang kerja, membeli merchandise mereka, dan membelikan hadiah bagi oshi, istilah untuk anggota grup yang menjadi favorit para fans.
Keberadaan Y cukup menarik karena di Jepang sendiri sudah jelas banyak girl group seperti JKT48, namun ia malah memilih JKT48 yang beranggotakan gadis-gadis Indonesia sebagai “tambatan hati.”
Tentu saja, lagi-lagi, ketertarikan para pria paruh baya kepada member JKT48 itu kerap dibarengi image negatif. Mereka acap kali dianggap sebagai “om genit”, bahkan disebut fans pedofil karena mengemari girl group remaja pada usia yang tak lagi muda.
ADVERTISEMENT
“Enggak heran sih sama prasangka orang. Tapi mereka sebetulnya enggak bisa menuduh kami seperti itu. Kami bukan penjahat seksual,” kata R.
Kecintaan para fans pada JKT48, ujarnya, murni karena rasa kagum mereka kepada gadis-gadis berbakat tersebut. Pertunjukan energik mereka jelas memperlihatkan kerja keras tiap anggota.
“Mereka lucu, energik, berbeda dengan penyanyi Indonesia lain. Kami jadi senang menonton pertunjukkan mereka. Beberapa bahkan menganggap JKT48 seperti anak gadis mereka sendiri saking sayangnya sama JKT,” kata R.
Hal lain yang menumbuhkan kedekatan antara JKT48 dengan para penggemarnya adalah sesi interaksi di antara mereka usai dua jam pertunjukan tiap harinya.
Usai pertunjukan, fans mengantre tertib untuk bersalaman dan mendapat kenang-kenangan berupa stiker atau buah tangan lain yang dipersiapkan khusus oleh JKT48.
ADVERTISEMENT
Komunikasi dua arah inilah yang membuat JKT48 tetap kokoh dipuja fans mereka setelah lima tahun berkarya.
Ini seperti sebuah pepatah yang berbunyi, “Respect is earned, honesty is appreciated, love is gained, and loyalty is returned.”
Don't miss this story: Aksi Gila Fans Fanatik K-Pop