Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Nama Melly Goeslaw baru-baru ini menjadi bahan perbincangan di media sosial. Hal itu bermula ketika dirinya murka saat tahu busana yang kerap digunakan, dijadikan bahan untuk pesta kostum di acara perayaan Halloween.
ADVERTISEMENT
Makeup artist Bubah Alfian kala itu menirukan gaya Melly lengkap dengan hijabnya. Sementara artis lain seperti Vidi Aldiano hingga Rossa ikut tertawa ketika melihat tingkah Bubah kala itu.
Namun kini, istri Anto Hoed itu telah memaafkan mereka dan menyelesaikan masalah itu secara baik-baik. Meskipun Melly sangat kecewa berat dengan orang-orang itu, karena dianggap melakukan bully terhadap dirinya.
Masalah tersebut juga dikomentari komedian sekaligus aktor Arie Kriting. Menurutnya, suatu hal yang wajar jika Melly Goeslaw murka dengan tingkah sejumlah figur publik tersebut.
"Kalau kasusnya Teh Melly, saya enggak tahu ada persetujuan dari Teh Melly, kalau enggak ada persetujuan sih wajar kalau ada salah kaprah," ucap Arie Kriting, ketika ditemui di kawasan Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11).
ADVERTISEMENT
"Pelakunya mungkin maksudnya menyanjung dia sebagai ikon budaya Indonesia, akhirnya jadi gitu. Cuma, pendekatannya salah, itulah pentingnya komunikasi," sambungnya.
Menurut Arie, setiap orang yang ingin melakukan parodi atau komedi sesuatu, tentunya harus punya nilai dan alasan mengapa melakukan hal tersebut.
"Ketika kamu buat guyonan, kamu harus punya alasan kuat kenapa melakukan itu. Komedi itu bisa mendeskreditkan, bisa juga jadi sanjungan," tuturnya.
Pemain film 'Comic 8: Casino King' ini pun mengatakan bahwa luapan kemarahan yang dilakukan Melly Goeslaw di media sosial, itu menjadi haknya.
"Menurut saya itu hak prerogatif Teh Melly juga dong. Menjadi komedian kan kita bermain di ranah itu, sedikit nyinyi agar ada kelucuannya. Cuma itu jadi konsekuensi untuk kita," tandas Arie Kriting.
ADVERTISEMENT