Arist Merdeka Sirait Meninggal, Cornelia Agatha: Terima Kasih atas Perjuanganmu

Artis Cornelia Agatha saat hadir di gala premier film Si Doel 2 the Movie di Mota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, (25/5/2019). Foto: Ronny/kumparan

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, meninggal dunia pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 08.30 WIB karena sakit. Aktris Cornelia Agatha turut berduka atas berpulangnya Arist.

Ia mengungkapkan rasa dukanya lewat sebuah unggahan di Instagram Story. Bintang sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu mengunggah potretnya bersama mendiang Arist di sana.

"Selamat jalan Pak Arist," tulis Cornelia Agatha sambil membubuhkan emoji menangis.

Cornelia Agatha turut berduka atas meninggalnya Arist Merdeka Sirait. Foto: Instagram @perempuanpanggung

Wanita berusia 50 tahun tersebut mengucapkan terima kasih pada Arist. Sebab, selama ini, ia telah memperjuangkan nasib anak-anak di Tanah Air.

"Terima kasih atas ketulusan hati dan semua jasa Bapak, yang tak pernah lelah memperjuangkan nasib anak-anak di Indonesia. Rest in love," kata Cornelia.

Dalam unggahan itu, Cornelia juga menyebut Arist sebagai panutannya. Ia berjanji akan melanjutkan perjuangan Arist.

"Kami tidak akan berhenti untuk meneruskan perjuangan Bapak," tegasnya.

Merdeka Sirait bersama Cornelia Agatha. Foto: IG/@perempuanpanggung

Cornelia Agatha mengenal sosok Arist Merdeka Sirait dengan cukup baik. Pada akhir 2021 lalu, Cornelia dilantik sebagai Ketua Komnas PA untuk wilayah DKI Jakarta.

Arist merupakan seorang aktivis yang sejak lama memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang mendapat ketidakadilan.

Pria kelahiran Pematang Siantar, 17 Agustus 1960, ini menjadi Ketua Komnas PA sejak 2010, menggantikan Seto Mulyadi hingga akhir hayatnya. Sebelum itu, ia menjabat sebagai Sekjen Komnas PA selama 12 tahun sejak 1998.

Arist Merdeka Sirait Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Arist mengawali kariernya sebagai aktivis yang aktif di sejumlah LSM dan organisasi buruh. Sempat menjadi aktivis buruh anak di awal 1980-an, hingga beberapa tahun berikutnya membentuk yayasan untuk perlindungan terhadap buruh.

Arist memang mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan anak. Pada tahun 1987, ia mendirikan Kompak atau Yayasan Komite Pendidikan Anak, yang bertugas memberikan pendidikan untuk buruh anak.

Lalu di tahun 1998 ia bersama sejumlah aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA.