Ashanty Tak Gentar Hadapi Developer Nakal yang Serobot Tanah Warisan Ayahnya

Penyanyi Ashanty saat mengecek tanah warisan terkait sengketa tanah di kawasan Cinangka, Sawangan, Depok, Kamis, (18/9/2025). Foto: Dok. Agus Apriyanto

Penyanyi Ashanty mengaku tak gentar untuk memperjuangkan hak atas tanah warisan ayahnya yang diduga telah diserobot oleh salah seorang pengembang (developer).

Konflik tersebut memanas setelah Ashanty mengetahui tindak tak terpuji yang dilakukan pihak developer. Pihak developer yang mengetahui adanya sengketa kepemilikan ganda justru nekat melanjutkan pembangunan di atas tanah tersebut.

"Sekarang si developer ini yang aku kecewanya main bangun-bangun, tambah-tambah lagi," ujar Ashanty kepada wartawan di kawasan Cinangka, Depok.

Penyanyi Ashanty saat mengecek tanah warisan terkait sengketa tanah di kawasan Cinangka, Sawangan, Depok, Kamis, (18/9/2025). Foto: Dok. Agus Apriyanto

Atas hal itu, Ashanty pun melayangkan peringatan keras kepada pihak developer. Ia menyatakan tak akan tinggal diam melihat perbuatan pihak developer tersebut.

"Aku akan berjuang terus karena ya kamu mau bangun perumahan kayak apa juga ya akan aku kejar terus," ucap Ashanty.

"Gimana orang mau beli kalau tanahnya aja dari tanah sengketa," sambungnya.

Penyanyi Ashanty saat mengecek tanah warisan terkait sengketa tanah di kawasan Cinangka, Sawangan, Depok, Kamis, (18/9/2025). Foto: Dok. Agus Apriyanto

Ashanty juga menegaskan bahwa besaran kerugian bukanlah satu-satunya alasan ia memperjuangkan tanah itu. Ia menganggap ini merupakan ada permasalahan hak yang harus ia coba usahakan.

"Mau kecil mau gede kalau namanya hak ya, hak kita ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ashanty mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap pihak developer dan penjual tanah yang kini bersengketa dengannya.

Ia mengaku sudah sejak lama membuka pintu musyawarah dan bahkan menawarkan solusi damai. Namun iktikad baiknya itu malah diabaikan.

Penyanyi Ashanty saat mengecek tanah warisan terkait sengketa tanah di kawasan Cinangka, Sawangan, Depok, Kamis, (18/9/2025). Foto: Dok. Agus Apriyanto

Menurut Ashanty, ia sadar bahwa ada kemungkinan sertifikat ganda, di mana ia dan pihak lain sama-sama menjadi korban. Oleh karena itu, ia tidak ingin bersikap rakus dan sempat menawarkan jalan tengah.

Ia bahkan sempat terpikir untuk membagi hasil jika memang keduanya sama-sama korban.

Namun, alih-alih mencari solusi, pihak developer yang sudah mengetahui adanya sengketa malah nekat menjual dan melanjutkan pembangunan. Kekecewaan inilah yang membuatnya kini memilih untuk menempuh jalur hukum.

"Ternyata dia main jual ya menurut aku nggak kayak gini caranya," sesal Ashanty.