Ayah Baim The Dance Company Dikenang Sebagai Gitaris Hebat dan Sosok yang Ramah

Penyanyi Baim saat mhadir di acara pemilihan bakat karaoke Superstar di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa, (6/8). Foto: Ronny

Ayah Baim The Dance Company, Muhammad Ali Imran, meninggal dunia pada Rabu (4/11). Ia mengembuskan napas terakhir pada usia 76 tahun.

Semasa hidupnya, ayah Baim The Dance Company dikenal sebagai seorang musisi. Pengamat musik Stanley Tulung menyebut Imran merupakan seorang gitaris hebat.

"Gitaris terbaik di era 60-70n. Sejajar dengan gitaris hebat lainnya seperti Jopie Item, Enteng Tanamal, Kiboud Maulana, Ireng Maulana, Eddy Syam, Eitje Cumaunang," kata Stanley kepada kumparan, Rabu (4/11).

Baim saat memberikan penampilan terakhir dalam acara Sahabat Ibu Pintar 1st Anniversary, Minggu (29/9) Foto: Prameshwari 'Imesh' Sugiri/kumparan.com

Stanley mengatakan Imran dikenal sebagai gitaris dari band-band kondang, salah satunya adalah The STEPS. Stanley pun sering melihat kepiawaian Imran dalam bermain gitar.

Stanley memuji permainan gitar Imran di lagu Kelap Kelip milik Diselina. "Itu ada dia solo gitar. Mainnya bagus. Saya belasan kali lihat dia, emang jago main gitarnya. Permainan gitarnya indah," ucapnya.

Bersama The STEPS, Stanley mengungkapkan, Imran pernah melanglang buana ke luar negeri, yakni Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Tokyo.

Di mata Stanley, Imran merupakan sosok yang baik dan ramah. Ia merasa kehilangan setelah mendengar kabar kepergian Imran.

"Saya kehilangan sekali musisi dan gitaris hebat dan sosok yang ramah," ucap Stanley.

Ayah Baim The Dance Company meninggal karena penyakit jantung. Hal ini dikonfirmasi oleh asisten Baim, Eko.

"Iya betul meninggal tadi pagi jam 4 karena penyakit jantung," ucap Eko saat dihubungi kumparan lewat sambungan telepon pada Rabu sore.

Jenazah ayam Baim sudah dimakamkan di TPU Layur Rawamangun, Jakarta Timur.