Ayah Baim The Dance Company Meninggal karena Serangan Jantung

4 November 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baim saat memberikan penampilan terakhir dalam acara Sahabat Ibu Pintar 1st Anniversary, Minggu (29/9) Foto: Prameshwari 'Imesh' Sugiri/kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Baim saat memberikan penampilan terakhir dalam acara Sahabat Ibu Pintar 1st Anniversary, Minggu (29/9) Foto: Prameshwari 'Imesh' Sugiri/kumparan.com
ADVERTISEMENT
Musisi Baim The Dance Company tengah berduka. Sang ayah tercinta, Muhammad Ali Imran, meninggal dunia di usia 76 tahun pada Rabu (4/11).
ADVERTISEMENT
Ayah Baim meninggal karena penyakit jantung. Hal ini dikonfirmasi oleh asisten Baim, Eko.
"Iya betul meninggal tadi pagi jam 4 karena penyakit jantung," ucap Eko saat dihubungi kumparan lewat sambungan telepon pada Rabu sore.
Penyanyi Baim saat mhadir di acara pemilihan bakat karaoke Superstar di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa, (6/8). Foto: Ronny
Menurut Eko, kabar meninggalnya ayah Baim cukup mendadak. Sebelumnya, Muhammad Ali Imran tak ada keluhan sakit.
"Sebelumnya enggak ada sakit, mendadak aja. Meninggalnya dalam perjalanan ke rumah sakit," jelasnya.
Artika Sari Devi dan Baim. Foto: Munady Widjaja
Eko mengatakan Baim cukup terkejut dengan kabar duka ini. Namun, ia bisa menerimanya dengan ikhlas.
"Kondisi Baim tadi ya sewajarnya aja, syok pasti, tapi dia tabah," tutupnya.

Kata Artika Sari Devi soal Kabar Meninggalnya Ayah Baim The Dance Company

Kabar soal meninggalnya ayah Baim juga dibenarkan oleh istrinya, Artika Sari Devi. Adik Baim, Lisa, sempat membawa mendiang ayah ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
“Papa diantar sama adiknya mas Baim (namanya Lisa) yang memang serumah dengan papa dan mama. dilarikan ke RS terdekat dari rumah tapi tidak bisa ditangani karena RS nya sedang disteril karena ada pasien COVID. Lalu di bawa sama Lisa ke RS Mediros,” ungkapnya ketika dihubungi kumparan, melalui pesan singkat, Rabu (4/11).
Menurut Artika, sesampainya di rumah sakit jantung mendiang ayah mertuanya memang sudah melemah. Hingga akhirnya Imran mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
“Sampai di sana dibantu kasih alat pernapasan tapi jantungnya sudah melemah dan akhirnya meninggal,” ucap Artika.
Selama ini, kata Artika, Imran memang tak pernah mengeluh sakit. Kepergian Imran di usianya yang ke 76 tahun memang terbilang amat mendadak.
ADVERTISEMENT
“Sebelumnya enggak pernah ada keluhan apa-apa, kemungkinan serangan jantung mendadak,” tandasnya.