Ayudia Bing Slamet Kritik Pemerintah soal Penanganan Polusi Udara Jakarta

16 Agustus 2023 7:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayudia Bing Slamet. Foto: Instagram/@ayudiac
zoom-in-whitePerbesar
Ayudia Bing Slamet. Foto: Instagram/@ayudiac
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ayudia Bing Slamet menjadi salah satu figur publik yang cukup vokal memprotes polusi udara di Jakarta. Terbaru, ia mengkritik pemerintah soal penanganan polusi udara.
ADVERTISEMENT
Ia mengunggah ulang berita yang menginformasikan soal Menteri Perhubungan, Budi Karya, yang mempertimbangkan opsi 4 in 1 untuk kendaraan bermotor. Ayudia mengapresiasi usulan itu.
Hanya saja, menurutnya, penyebab utama polusi udara bukanlah kendaraan bermotor. Ada pula pengaruh limbah pabrik yang tersebar di daerah pinggiran Jakarta.
Ayudia Bing Slamet. Foto: Instagram/@ayudiac
"Regulasi untuk mobil, oke. Terus limbah pabriknya gimana? Pabriknya gak disuruh apa-apa? Pengusahanya gak disuruh antisipasi juga? Pembangkit listrik yang dekat dengan warganya gimana? Kajian Amdal-nya gimana?" tulis Ayudia Bing Slamet di Instagram Story.
Bintang film Mantan itu geram karena masyarakat selalu disalahkan. Padahal, bisa saja yang membuat kesalahan adalah orang-orang yang memiliki kuasa.
"Selalu dibikin kayak kita yang salah. Rakyat kebanyakan yang salah. Padahal, bisa jadi salah segelintir orang yang salah ambil keputusan/orang gak bertanggung jawab. Kita-kita lagi yang dibuat guilty," jelas Ayudia.
Ayudia Bing Slamet kritik pemerintah soal polusi udara Jakarta. Foto: Instagram Story @ayudiac
Aktris berusia 32 tahun itu kemudian bercerita bahwa dirinya pernah mengunjungi kota di luar negeri yang tingkat kemacetannya tinggi. Namun di sana, langitnya tetap berwarna biru.
ADVERTISEMENT
"Setiap kita traveling sampai ada kota yang macet pun dipenuhi dengan mobil, langit tetap bening. Karena percayalah, transportasi memang penyumbang polusi, tapi bukanlah penyebab utama," tuturnya.
Ayudia berpendapat, masyarakat pasti akan menurut terhadap peraturan yang dibuat pemerintah. Akan tetapi, jika limbah pabrik tetap berjalan, usaha masyarakat akan sia-sia.
"Kalau kita sudah nurut, limbah besarnya tetap jalan? Asap kepulnya tetap ada? Dekat pemukiman warga pula. Ya sama ajaaaaaaaaa. Kalau bingung atau butuh bantuan ahli juga bilang gak sih? Sediain budgetnya," tulis Ayudia.
"Intinya, yuk kita bahu membahu. Saya yakin semua mau untuk kota yang lebih sehat. Tapi semuanya harus ikut andil. Secara harafiah. Semuanya," tutupnya.