Badai: Dika 'Kerispatih' Sudah Lama Menderita Diabetes

Dika 'Kerispatih'. (Foto: Instagram @dikabassman)

Bassist grup musik Kerispatih, Andika Putrasahadewa meninggal dunia dalam tidurnya pada Selasa (10/4) pukul 08.30 WIB. Ia diduga terkena serangan jantung. Sebelum meninggal, Dika sempat dilarikan ke rumah sakit karena stroke ringan.

Salah satu sahabat Dika, Doadibadai Hollo langsung menyambangi rumah duka di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, setelah mendengar kabar bahwa pria asal Ujung Pandang itu meninggal dunia.

Mantan personel Kerispatih itu tiba sekitar pukul 13.00 WIB dengan mengenakan busana serba hitam. Usai melayat, Badai sempat bercerita tentang penyakit yang telah lama diderita oleh Dika.

“Setahu saya, Andika memang diabetes sudah lama. Sudah sempat gemuk banget, terus kurus,” kata Badai.

Badai Kerispatih (Foto: Giovanni/kumparan)

Menurut pria berusia 40 tahun ini, kondisi kesehatan Dika masih stabil sepanjang tahun 2012 hingga 2013. Baru pada 2016, kondisi mulai menurun. Dika bahkan sudah tidak sanggup berdiri lama-lama ketika manggung. Setelah main sekitar tiga atau empat lagu, dia harus duduk di kursi.

“Dia enggak bisa lama berdiri, selalu mengeluh sama saya karena saya di belakang dia. Dia selalu kalau blackout bilang sama saya. Saya minta kru mengambilkan kursi,” tutur Badai.

Meski begitu, Dika tak pernah mengeluh mengenai penyakit yang ia derita. Namun, pada 2016, dia suka merasa pusing.

“Saya ingat banget manggung di Tangerang dia minta kursi. Biasanya groove-nya lebih semangat berkobar-kobar karena dia bassist, tapi dia kok minta kursi (saat manggung),” ucap Badai.

Dika 'Kerispatih'. (Foto: Instagram @dikabassman)

Menurut Badai, Dika sebenarnya jarang sakit. Ia bahkan hampir tidak pernah absen saat Kerispatih manggung. Hingga akhirnya, sebulan lalu, Badai mendapat kabar jika sahabatnya tersebut dirawat di rumah sakit.

“Saya terakhir ketemu itu waktu besuk, terus tiba-tiba dengar dia sudah enggak ada. Padahal, di beberapa postingannya yang terakhir, dia terlihat gemuk. Enggak tahunya Tuhan berkehendak lain,” ungkap Badai.