Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setelah berkolaborasi dengan Rendy Pandugo lewat lagu Halusinasi, kini musisi Ibrahim Imran alias Baim mengeluarkan single kolaborasi terbarunya.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Sandhy Sondoro menjadi penyanyi yang dipilihnya untuk berduet di lagu berjudul I’ve Had Enough With Love.
“Kenapa Sandhy, karena saya suka banget sama suaranya, ada lagu yang emang saya buat di kolaborasi saya ini lebih blues, dan orang yang ada di kepala saya, ya, Sandhy Sondoro ,” ucap Baim, ketika ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (27/2).
Menurut, Baim, dalam bermusik dia memang punya visi yang sama dengan Sandhy. Hal ini yang membuatnya makin mantap untuk berkolaborasi dengan personel Trio Lestari tersebut.
“Agak sulit mencari seseorang yang punya satu visi dalam bermusik saya, termasuk yang sulit mencari orang yang sama punya satu visi dalam bermusik. Saya ajak seseorang duet saya harus ngefans sama dia pas bikin lagu, saya bayangin dia bawain lagu saya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
I’ve Had Enough With Love berkisah tentang seseorang yang lelah mendengar cinta dan hanya ingin sendirian untuk sementara waktu. Lagu tersebut memang digarap sepenuhnya oleh Baim.
Namun, kata Baim, Sandhy mampu membuat lagu itu menjadi lebih indah. Bahkan, pada awalnya, dia sempat kepikiran untuk menyerahkan lagu tersebut, untuk dibawakan sepenuhnya oleh Sandhy.
“Sandhy di sini pure nyanyi dan arahan saya, tapi, ya, memang dia penyanyi profesional, lagunya jadi berubah 180 derajat dari yang saya pikirkan. Tapi, konsep kolaborasinya memang sesuai. Dia di sini berperan penting sekali,” katanya.
Sementara itu, Sandhy menyambut hangat ajakan Baim untuk berkolaborasi sejak awal. Tanpa keraguan, Sandhy langsung menerima tawaran tersebut. Apalagi, keduanya juga sudah saling kenal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Ketika ditawarkan, saya sebenarnya udah mengenal Baim beberapa tahun. Mungkin, kita enggak terlalu deket. Tapi, mungkin secara musical, kita sama. Mungkin, khususnya, blues, ya. Pas diperdengarkan lagunya saya suka,” tutur Sandhy dalam kesempatan yang sama.
Menurut Sandhy, tak ada kesulitan dalam menemukan chemistry di antara mereka. Chemistry, kata Sandhy, merupakan hal yang paling penting dalam sebuah proyek kolaborasi selain tentunya faktor bisnis.
“Kalau chemistry enggak ada, ya, enggak ada jiwanya di situ. Saya suka banget ngobrol sama dia, nongkrong sama dia secara musik, juga saling respect. Hasilnya, terciptalah kolaborasi ini. Mudah-mudahan, bisa diterima,” tutup Sandhy Sondoro .