Baru Keluar RS, Suami Sedih Tak Bisa Temani Nirina Zubir Kawal Kasus Mafia Tanah

28 November 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Nirina Zubir saat konferensi pers terkait penyalahgunaan tanah milik keluarga di kawasan Antasari, Jakarta, Rabu (17/11).
 Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Artis Nirina Zubir saat konferensi pers terkait penyalahgunaan tanah milik keluarga di kawasan Antasari, Jakarta, Rabu (17/11). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
Nirina Zubir tengah berjuang mengawal kasus mafia tanah yang merugikan keluarganya. Di tengah berjalannya kasus itu, ia juga memikirkan kondisi sang ayah yang terkena stroke dan tengah dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, suami Nirina Zubir, Ernest Cokelat, pun sempat terkena penyakit liver serta dirawat di rumah sakit. Kini, Ernest telah pulang ke rumah dan masih dalam proses pemulihan.
"Saya sebagai istri juga memikirkan suami saya yang baru keluar dari rumah sakit. Dia terkena liver yang perlu istirahat," ungkap Nirina Zubir saat ditemui di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Nirina Zubir dan Ernest saat menghadiri penghargaan Piala Maya 7 di Hotel Whyndam Jakarta, Sabtu (19/1). Foto: Ronny/kumparan
Hal tersebut tentu membuat Ernest Cokelat tak bisa menemani Nirina Zubir menghadapi kasus mafia tanah yang tengah bergulir. Menurut Nirina, Ernest merasa sedih karenanya.
"Ya, dia sedih enggak bisa dampingi saya. Ya, saya sadari kondisinya begitu. Saya tetap menguatkan dia supaya fokus pemulihan. Saya ada adik, ada semuanya. Saya enggak sendirian," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ya, Nirina Zubir memaklumi itu. Terlebih, Ernest Cokelat juga harus segera pulih agar bisa segera kembali menjalani pekerjaannya.
"Ernest, dia fokus ke pemulihan. Bahkan kita banyak waktu yang kepakai. Suami saya belum bisa olahraga karena pemulihan. Apalagi, dia tanggal tertentu akan bekerja," ucapnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, bersama korban Nirina Zubir saat konferensi pers terkait mafia tanah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, (18/11). Foto: Agus Apriyanto
Lebih lanjut, Nirina Zubir tak menampik bahwa hal tersebut membuat pikirannya terbagi. Meski demikian, sambil menyerahkan kasus mafia tanah sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan kuasa hukum, ia terus berjuang demi hak-hak mendiang ibunda.
"Ini, kan, jerih payahnya ibu saya, investasi ibu saya, dan saya ingat, sebelum ibu saya meninggal, ibu saya sering ngomong, 'Sabar, ya, sabar. Nanti, di belakang rumah, Mama mau bikin buat cucu-cucu Mama,'" pungkas Nirina Zubir.
ADVERTISEMENT