Bayu Skak Garap Film Cocote Tonggo, Dibintangi Ayushita hingga Dennis Adishwara

3 September 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Cocote Tonggo karya Bayu Skak. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Film Cocote Tonggo karya Bayu Skak. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Aktor Bayu Skak kembali meramaikan industri film Indonesia dengan karya terbaru berjudul Cocote Tonggo. Dalam bahasa Indonesia, Cocote Tonggo dapat diartikan sebagai omongan atau cibiran tetangga.
ADVERTISEMENT
Bayu Skak menilai kehidupan bersosial atau bertetangga memang tak jauh-jauh dari omongan tetangga. Atas dasar itu, Bayu pun memilih judul Cocote Tonggo untuk diproduksi bersama SKAK Studio dan Tobali Film.
Cocote Tonggo mengambil latar kehidupan bertetangga di Kota Solo, termasuk dialognya berisi bahasa Jawa khas Kota Bengawan tersebut.
"Film ini menceritakan tentang suami istri penjual jamu kesuburan, tapi justru mereka ini belum memiliki keturunan. Nah, pasti akan ada cocote tonggo atau jadi bahan omongan tetangga. Ini yang seru dan related dengan kehidupan bertetangga lalu kita bawa ke dalam film," ujar Bayu Skak dalam keterangan resminya.
Film Cocote Tonggo Karya Bayu Skak. Foto: Dok: Istimewa
Bayu juga mengungkap alasannya memilih kota Solo sebagai latar cerita. Ia menilai kekentalan budaya Jawa menjadi ciri khas tersendiri, seperti dialek bahasa hingga tradisi minum jamu kesuburan.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ada tantangan yang memang harus dihadapi Bayu dan pemain Cocote Tonggo. Sebab, bahasa Jawa Solo berbeda dengan di Yogyakarta, Semarang, atau pun kota-kota di Jawa Timur.
"Di sini (aktor) berasal dari berbagai daerah campuran, Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, semuanya belajar dialek Solo. Tapi alur film komposisinya tetap 60 persen bahasa Jawa, 40 persen bahasa Indonesia," ucap bintang film Yowis Ben tersebut.
Sementara itu, Dennis Adhiswara juga mengungkap hal yang sama. Dennis yang berasal dari Malang, Jawa Timur, dituntut untuk mahir berbahasa Indonesia dengan dialek jawanya.
"Menurut saya itu tantangan, saya biasa bahasa Jawa tapi harus bahasa indonesia. Ini tantangan bagi kami sebagai aktor untuk memperluas ilmu dan melatih keterampilan," ungkap Dennis.
Film Cocote Tonggo Karya Bayu Skak. Foto: Dok: Istimewa
Hal yang sama juga diungkap Ayushita. Aktris berusia 35 tahun itu besar di Jakarta, tapi ia diminta untuk menguasai bahasa Jawa dengan gaya Solo-nya.
ADVERTISEMENT
"Beban ada banget, tapi semua tim saling bantu untuk menggunakan bahasa Jawa. Pasti diusahakan fasih karena latar (film) ada di tanah kelahiran eyang-eyangku," kata Ayu dalam kesempatan yang sama.
Produser Eksekutif Cocote Tonggo juga mengaku bangga dengan kesiapan Bayu Skak, sebagai pemeran sekaligus sutradara di film Cocote Tonggo. Ia pun berharap film ini disukai dan bisa sukses seperti film-film Bayu lainnya, Yowis Ben, Lara Ati, hingga Sekawan Limo.
"Kita support penuh Cocote Tonggo, semoga disukai penggemar film Indonesia dan menjadi box office," pungkasnya.
Film Cocote Tonggo sudah mulai syuting sejak 1 September 2024 dan mengambil tempat di kawasan Kampoeng Batik Laweyan, Lokananta hingga Colomadu.