Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bella Saphira Ungkap Alasan Pindah ke Agama Islam saat Hendak Menikah
4 Juni 2021 8:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah hampir delapan tahun menikah, Bella Saphira akhirnya mengungkapkan alasan mengapa dirinya memutuskan menjadi mualaf. Ternyata, alasannya memang berkaitan dengan rencana pernikahan.
Ia memiliki filosofi tersendiri tentang sebuah pernikahan. Aktris berusia 47 tahun tersebut menjelaskannya saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Venna Melinda.
"Saya harus menyuarakan ini karena ini prinsip. Kenapa saya berpindah keyakinan? Saya lahir, tumbuh, besar, dididik oleh seorang perwira. Kakek saya juga perwira. Dalam rumah tangga itu, satu kesatuan itu harus. Nakhodanya ayah, ibunya navigator," jelas Bella Saphira .
Pemain film Arisan Brondong itu sebenarnya tidak mempermasalahkan perbedaan keyakinan dalam sebuah perkawinan. Hanya saja, baginya, akan sulit untuk menyatukan dua insan apabila dasarnya saja sudah berbeda.
"(Suami istri) harus sama, seiya, sekata. Enggak apa-apa juga berbeda keyakinan, tapi akan menjadi sulit bilamana kita harus bersama, menjadi satu. Tidak akan semudah kita mempertahankan perbedaan itu. Masalah keyakinan, fate, believe, itu hak saya sendiri bersama Sang Khalik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bella Saphira Pernah Berseteru dengan Orang Tua karena Pindah Agama
Dalam kesempatan itu, Bella ditanya apakah keputusannya menjadi mualaf ditentang oleh orang tua. Ia pun mengakui hal tersebut.
"Mengalami (berseteru dengan orang tua). (Berita yang beredar) betul," katanya.
"Bagaimana melewati semua masa sulit itu? Kan, enggak mudah?" tanya Venna Melinda sebagai host.
"Saya yakin, kepada setiap pribadi, Tuhan, Allah, itu punya jalan yang berbeda. Tidak pada semua orang hal tersebut bisa diizinkan, itu tergantung saat kita beribadah. Dimusuhi, kan, situasi, tapi batin, isi kepala orang tua kita, enggak mungkin membenci kita," terangnya.