Belum Tayang, Tiket Film KKN di Desa Penari Sudah Terjual 70 Ribu Lebih

27 April 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster Film KKN di Desa Penari Foto: dok. IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Poster Film KKN di Desa Penari Foto: dok. IMDb
ADVERTISEMENT
Tiket film KKN di Desa Penari sudah terjual 70 ribu lebih. Ini diketahui dari penjualan tiket pre-sale film garapan Awi Suryadi tersebut.
ADVERTISEMENT
Tiket pre-sale film KKN di Desa Penari sudah mulai dijual sejak 23 April lalu. Sementara itu, film yang dibintangi Tissa Biani ini rencananya tayang di bioskop pada 30 April mendatang.
“Hasil ATS (Advance Ticket Sale) so far untuk tanggal 30 April sudah lebih dari 70 ribu penonton,” kata produser film KKN di Desa Penari, Manoj Punjabi, kepada kumparan, Selasa (26/4).
Film KKN di Desa Penari Foto: IMDb
Menurut Manoj, dirinya belum pernah melihat film Indonesia yang penjualan advance ticket sale setinggi film KKN di Desa Penari.
“Dari hasil ATS luar biasa, khususnya di Jawa, full di mana-mana,” tutur Manoj.
Manoj mengatakan film KKN di Desa Penari mendapat 600 hingga 700 layar dari pihak bioskop. Jumlah ini, menurut dia, masih akan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini sekitar 600 sampai 700 layar dan bertambah terus,” ucap Manoj.
Film KKN di Desa Penari merupakan karya adaptasi dari kisah horor yang dibagikan oleh akun @SimpleMan di akun Twitternya. Kemudian, kisah tersebut diangkat menjadi sebuah novel dengan judul yang sama.
Selain Tissa Biani, film KKN di Desa Penari dibintangi oleh Adinda Thomas, Tissa Biani, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, dan Kiki Narendra.

Sinopsis Film KKN di Desa penari yang Akan Tayang di Bioskop 30 April 2022

Manoj Punjabi Foto: Munady
KKN di Desa Penari mengangkat kisah enam mahasiswa yang sedang melaksanakan program Kerja Kuliah Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Sebut saja Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M. Fajar Nugraha).
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka disambut baik oleh Pak Prabu, kepala desa tersebut. Pak Prabu pun menjelaskan sejumlah aturan dan adat yang harus dipatuhi para mahasiswa. Salah satunya yakni mereka dilarang melewati sebuah gapura terlarang yang ada di desa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, berbagai kejadian mistis menghampiri mereka. Mulai dari muncul suara gamelan yang tidak tahu berasal dari mana, hingga penampakan sosok penari misterius yang kerap membayangi Nur dan Widya.
Kegiatan KKN semakin tidak karuan ketika dua rekan mereka, Ayu dan Bima, melanggar peraturan. Keduanya kedapatan telah melakukan hubungan tak senonoh yang berimbas buruk pada mereka semua.
Sejak saat itulah teror-teror mengerikan tiada henti menghantui mereka. Hingga pada akhirnya mereka meminta pertolongan kepada dukun setempat, yakni Mbah Buyut, untuk mengusir para makhluk-makhluk halus yang selama ini mengganggu mereka.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana nasib keenam mahasiswa itu? Apakah mereka dapat lepas dari jeratan mistis dan keluar dari desa tersebut atau justru sebaliknya?