Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bene Dion Ungkap Alasan Beri Judul Ngeri-ngeri Sedap untuk Film Terbarunya
27 Mei 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bicara tentang frasa ngeri-ngeri sedap yang digunakan sebagai judul filmnya itu, Bene Dion, dalam jumpa pers, mengatakan bahwa ia sempat melakukan riset kecil-kecilan. Dirinya mengetahui bahwa frasa tersebut sudah muncul dan kerap digunakan di Sumatera Utara sejak 1970-an.
Frasa tersebut, dikatakan Bene Dion, kian populer setelah mendiang Sutan Bhatoegana, politisi kelahiran Pematang Siantar, seringkali mengucapkannya dalam momen wawancara.
"Ketika diwawancarai di televisi-televisi, dia selalu menggunakan itu sehingga frasa itu menjadi nasional," kata Bene Dion dalam jumpa pers film Ngeri-Ngeri Sedap di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Kala menelusuri lebih dalam, Bene Dion menemukan fakta bahwa frasa tersebut juga digunakan oleh maling, pencuri, maupun copet untuk mendeskripsikan keadaan yang dihadapi kala beraksi.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Bene Dion merasa bahwa frasa itu sesuai dengan apa yang disajikannya melalui film Ngeri-ngeri Sedap.
"Kayaknya memang secara cerita banyak sekali unsur mengerikan yang dilakukan, terutama oleh orang tua, dan apa yang dibawa pulang setelah menonton adalah sesuatu yang kami harapkan sedap," tuturnya.
Bene Dion Sempat Tak Kunjung Temukan Judul yang Pas
Ketika bertandang ke kumparan belum lama ini, Bene Dion berkisah bahwa ia lebih dulu merangkai kisah yang bakal disajikan dalam film, sebelum menentukan judul. Dirinya sempat tak kunjung menemukan judul yang pas.
"Film ini muncul ceritanya dulu, belum judulnya. Ketika ditanya judulnya, 'Apa, ya? Pulang kampung atau apa gitu? Mudik atau apa?' Enggak nemu judul yang bagus. Setelah cerita dan segala macam muncul, baru kepikiran frasa ini," bebernya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Serupa seperti yang ia katakan dalam jumpa pers, pada akhirnya frasa ngeri-ngeri sedap dirasa paling sesuai untuk menggambarkan kisah dalam filmnya.
"Setelah berkali-kali merenung, tidak nemu, 'Kayaknya harusnya ngeri-ngeri sedap, deh,' karena memang situasi di filmnya itu sangat ngeri-ngeri sedap. Bagaimana orang tua pura-pura bertengkar, mau cerai, dan mereka harus menghadapi anak-anaknya yang curiga mereka mau cerai, sementara mereka pura-pura," ungkapnya.
Di samping itu, Bene Dion pernah meluncurkan buku berjudul sama. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa dirinya tak langsung mantap menggunakan frasa ngeri-ngeri sedap untuk filmnya.
"Aku sebelumnya pernah nulis buku, judulnya Ngeri-ngeri Sedap. Waktu itu problemnya adalah, takutnya, kalau ngeri-ngeri sedap dipakai, orang merasa ini adaptasi dan berharap ceritanya begitu. Padahal, enggak, kan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ya, Bene Dion menegaskan, meski berjudul sama, film Ngeri-ngeri Sedap tak ada hubungannya dengan buku karyanya.
"Enggak ada hubungannya walaupun mungkin akan ada detail-detail yang sama. Ketika aku nulis buku, itu adalah cerita personal yang aku alami di keluarga. Nah, ketika aku buat Ngeri-ngeri Sedap, membuat cerita baru, disadari atau enggak, pasti ada cerita personalku juga di dalamnya. Mungkin akan ada mirip-miripnya atau dipakai dikit-dikit. Tapi, bukanlah bagian dari adaptasi. Ceritanya berbeda sekali," pungkas Bene Dion.
Sinopsis Singkat Film Ngeri-ngeri Sedap
Film Ngeri-Ngeri Sedap dibintangi oleh Arswendi Bening Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir, Indra Jegel, Lolox, dan Gita Chabita.
Ngeri-ngeri Sedap berkisah tentang pasangan Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama anak perempuan mereka, Sarma (Gita Bhebhita).
ADVERTISEMENT
Pak Domu dan Mak Domu ingin sekali tiga anak mereka, yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel) yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat.
Namun, ketiganya menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anak mereka.