news-card-video
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Beradegan Aksi Jadi Tantangan Morgan Oey Saat Main di Pengepungan di Bukit Duri

22 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Morgan Oey berpose saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Morgan Oey berpose saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Beradegan aksi menjadi tantangan bagi aktor Morgan Oey saat main di film Pengepungan di Bukit Duri. Menurut Morgan, hal itu merupakan sesuatu yang baru untuknya.
ADVERTISEMENT
"Tantangannya kalau aku, sih, ada fisik. Jadi kayak ada stunt choreography. Aku tantangannya itu, sih, karena belum pernah mendapat project yang harus melatih stamina, endurance, jadi belajar action choreography, itu salah satu tantangan untuk fisik," kata Morgan Oey kepada kumparan, belum lama ini.
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Morgan Oey berpose saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan

Alasan Beradegan Aksi Jadi Tantangan Morgan Oey Saat Main di Film Pengepungan di Bukit Duri

Beradegan aksi jadi tantangan Morgan Oey saat main di film Pengepungan di Bukti Duri karena ia tidak memiliki background martial art. Ketika terpilih bermain di film garapan sutradara Joko Anwar ini, berlatih adegan aksi menjadi prioritas Morgan.
"Aku sehari-hari enggak ada background martial art. Jadi, pada saat akhirnya keterima untuk bergabung dalam project ini, itu salah satu hal prioritas, sih, untuk aku kejar, karena memang enggak ada basic sama sekali, olahraga juga standar doang," tutur Morgan.
ADVERTISEMENT
Mantan personel SMASH ini berolahraga untuk melatih staminanya. Ia mengaku sudah lama tidak melakukannya. "Kalau dulu, kan, saya di panggung, nyanyi sambil nari, emang ada latihan staminanya, tapi it was like 10 years ago, jadi untuk recalling lagi otot-ototnya, staminanya," ucap Morgan.
Selain itu, Morgan melakukan workshop hampir tiap hari untuk mendalami karakternya di film Pengepungan di Bukit Duri. Meski begitu, pria 34 tahun ini merasa senang melakukannya. "Aku tertantang untuk melakukan hal baru ini," ujar Morgan.
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Hana Malasan berpose saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Sementara itu, Hana Malasan mengatakan berperan sebagai guru menjadi salah satu tantangan baginya saat bermain di film Pengepungan di Bukit Duri. Dalam film ini, Hana berperan sebagai Diana, seorang guru bimbingan konseling di sebuah sekolah.
ADVERTISEMENT
"Pastinya membawakan karakter sebagai guru rasanya punya tanggung jawab yang besar, itu juga menjadi tantangan tersendiri, sih," kata Hana.
Proses syuting film Pengepungan di Bukit Duri dilakukan pada 2024 lalu saat bulan puasa. Meski begitu, kata Hana, proses syuting tidak terlalu berat karena dilakukan dengan sangat efektif dan efisien.
"Semua departemen sangat membantu, sehingga kayaknya hampir bisa dibilang zero error gitu malah. Jadi, semuanya sudah di-set sangat rapi," tutur Hana.
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Satine Zaneta berpose saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Satine Zaneta, yang berperan sebagai salah satu murid dalam film Pengepungan di Bukit Duri, mengatakan tantangan saat bermain di film itu adalah bagaimana caranya pesan yang ingin disampaikan kepada penonton bisa tersampaikan. Sebab, Satine menyatakan isu yang diangkat dalam film Pengepungan di Bukit Duri sangat penting dan krusial.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Satine berharap kisah dalam film Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya dijadikan sebagai hiburan semata. Namun, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kejadian di film itu relevan dengan kehidupan sehari-hari. "Sebagai awareness untuk orang-orang bahwa isu ini penting," ucapnya.
Senada dengan Satine, Morgan berharap kisah dalam film Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi bahan diskusi bagi orang-orang setelah menyaksikannya di bioskop.
"Setelah nonton film ini penginnya teman-teman banyak ruang diskusi untuk menilai problem-problem ini. Tantangannya itu, sih, kalau orang nonton bisa banyak interpretasi, mengapa ini terjadi, apa solusinya," ujar Morgan.
Pemeran film Pengepungan di Bukit Duri Morgan Oey (tengah) berpose bersama Hana Malasan (kanan) dan Satine Zaneta (kiri) saat berkunjung ke kumparan di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Menurut Morgan Oey, isu yang diangkat dalam film Pengepungan di Bukti Duri sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan mengenai isu ketidakadilan sosial dan kenakalan remaja.
ADVERTISEMENT
"Itu sangat dekat dengan kita. I hope masyarakat bisa relate, sehingga akhirnya bisa bersama-sama mencari solusi supaya tidak terjadi seperti yang ada di film," kata Morgan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Hana Malasan memberikan contoh lain mengenai isu dalam film Pengepungan di Bukit Duri yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal itu, menurut Hana, terkait dengan kesejahteraan guru.
"Guru di sini belum diperhatikan kesejahteraannya, sedangkan menurut saya, guru itu adalah tombak utama untuk perkembangan karakter generasi penerus. Semoga setelah menonton film ini, orang-orang semakin sadar pentingnya kesejahteraan guru," ucap Hana.
Selain Morgan Oey, Hana Malasan, dan Satine Zaneta, film ini dibintangi oleh Omara Esteghlal, Fatih Unru, Endy Arfian, Dewa Dayana, Fariz Fadjar, Florian Rutters, Farandika, Raihan Khan, dan Sandy Pradana.
ADVERTISEMENT
Morgan berperan sebagai Edwin dalam film Pengepungan di Bukit Duri. Edwin merupakan seorang guru pengganti di SMA Duri, sekolah khusus bagi siswa-siswi bermasalah.
Edwin harus berjuang untuk bertahan hidup saat sekolah tempatnya mengajar tiba-tiba berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati. Film Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 April 2025.