Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rizal, vokalis Armada , mengatakan bahwa mulanya tidak pernah ada ide untuk membuat versi bahasa Korea dari lagu itu.
"Jadi, kan, disuruh buat guide. Cuma lirik belum jadi semua. Jadi, daripada na na na, gue cari aja lirik lagi bahasa Korea asal, gue nyanyi-nyanyiin," ungkap Rizal saat diwawancarai kumparan, belum lama ini.
"Itu anak-anak (Armada) pada marah tuh, bilangnya gue enggak serius, bercanda mulu. Eh, tapi setelah didengar kok cocok aja," sambungnya.
Rizal menceritakan, bukan dia yang menggubah lirik Aku di Matamu menjadi bahasa Korea. Armada sempat mendapat bantuan dari konsultan bahasa.
"Jadi, kita datangin penerjemah magang gitu untuk bantu penulisan lirik. Tapi, dia konsultasiin lagi ke bosnya dia gitu. Jadi, ada dua lah yang memeriksa gitu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setelah versi bahasa Korea lagu itu rampung direkam, Rizal merasa puas dengan hasilnya. Ia merasa cukup bisa melafalkan liriknya.
"Maksudnya, kalau didengar itu seperti orang bule ngomong bahasa Indonesia aja gitu. Bisa dimengerti, biarpun, ya, enggak sesempurna orang Indonesia ngomong bahasa Indonesia," kata Rizal.
Armada awalnya ingin membuat tiga versi dari Aku di Matamu, yakni bahasa Indonesia, Korea, dan Mandarin. Rizal menjelaskan mengapa akhirnya versi Mandarin batal dirilis.
"Bahasa Mandarin itu kan sulit, ya, untuk lidah kita. Proses rekamannya lama, 4 atau 5 jam gitu. Setelah keluar hasilnya, gue kasih ke teman yang mengerti Mandarin mereka ketawa. Karena, ada beberapa kalimat yang pelafalannya tidak sempurna jadi sulit dimengerti," ujarnya.
Lagu Aku di Matamu versi bahasa Indonesia dan Korea sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik digital. Video klip untuk versi bahasa Indonesia juga sudah rilis di Youtube.
ADVERTISEMENT