Berhijrah, Poppy Bunga Sempat Takut Tak Laku di Industri Hiburan

7 Mei 2018 9:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poppy Bunga. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Poppy Bunga. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Memutuskan untuk menikah dengan seorang pria bernama Mohammad Fattah Riphat, membuat pesinetron Poppy Bunga perlahan melakukan perubahan pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Kala itu, ia memutuskan untuk berhijrah dan mulai menutup auratnya dengan hijab sekitar tahun 2014 lalu. Sejak saat itu, Poppy lebih banyak mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
“Tapi kalau suami aku, kalau ibadah salat dari kecil basic-nya bagus, tapi yang lebih intens baru setahun terakhir ini. Kalau aku sudah belajar dan hijrah sejak setelah nikah,” ucap Poppy saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta Pusat.
Pemain sinetron 'Ku Pinang Kau Dengan Bismillah' ini merasa lebih ketenangan semenjak memutuskan untuk berhijab. Walaupun Poppy tak menampik bahwa ia memiliki ketakukan mengenai pekerjaannya di dunia hiburan.
“Yang paling dasar sih lebih tenang, sabar saat hadapi apapun dan rezeki dari mana aja. Pas pakai hijab sempat takut enggak laku di dunia hiburan, tapi pas aku ikhlas, suami aku ikhlas jadi rezeki kebuka pintu dari mana aja. Lebih sayang sama keluarga, dulu 'kan lebih mentingin teman, kalau sekarang keluarga,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Selain takut dalam hal pekerjaan, wanita berusia 26 tahun ini pun sempat merasa kesulitan dalam memilih pakaian yang harusnya lebih tertutup dari sebelumnya.
“Sekarang sih sudah enggak ribet. Pas awal-awal hijrah tuh, model dan bajunya seperti apa ya? Kalau sekarang lebih kenyamannya aku gimana, dan enggak neko-neko deh,” katanya.
Poppy Bunga. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Poppy Bunga. (Foto: Munady Widjaja)
Lalu, bagaimana gaya fesyen Poppy saat ini semenjak berhijab, ya?
“Tergantung mood. Kalau basic aku suka warna tanah dan nude, dan warna putih paling banyak. Selebihnya suka pakai flat shoes dan kets. Kalau high heels jarang, karena sudah punya anak mobilitasnya tinggi harus cepat, harus gercep, antar sekolah, les dan lain-lain. Jadi kalau pakai high heels ribet deh,” tandasnya.