Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Beri Dukungan untuk Sukatani, .Feast: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian
21 Februari 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
.Feast mengunggah video penampilan mereka di suatu acara saat membawakan lagu Kami Belum Tentu. Saat membawakan lagu itu, .Feast menampilkan visual Indonesia Gelap, Peringatan Darurat, dan 1312.
.Feast Beri Dukungan untuk Sukatani
Menampilkan visual angka 1312 merupakan cara .Feast beri dukungan untuk band Sukatani . Angka 1312 ramai digunakan warganet di media sosial X usai Sukatani mengumumkan permintaan maafnya ke institusi kepolisian dan menarik lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar dari semua platform musik digital.
Angka 1312 dipakai warganet dalam berbagai unggahan bersamaan penggunaan tagar #kamibersamasukatani.
"Kami mengecam semua pembungkaman ekspresi kesenian. Panjang umur teman-teman yang terus bersuara dan melawan ✊🏼" tulis .Feast.
Band Sukatani, yang beranggotakan Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki atau Twistter Angels (vokalis), mengungkapkan alasan menarik lagu Bayar Bayar Bayar.
ADVERTISEMENT
Lirik lagu itu diasumsikan mengandung kritik keras terhadap kinerja institusi kepolisian Polri. Personel Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada Polri dan menarik lagu itu dari berbagai digital streaming platform.
Dalam pernyataannya, Sukatani menegaskan bahwa lagu dibuat bagi oknum polisi yang melanggar aturan, bukan untuk institusi Polri secara keseluruhan.
“Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," kata personel Sukatani di Instagram, Kamis (20/2).
Pihak kepolisian memberikan tanggapan mengenai band Sukatani yang ramai dibicarakan publik setelah meminta maaf dan menarik lagu Bayar Bayar Bayar yang diduga berisikan kritik ke polisi.
Publik pun menduga-duga. Ada yang mengaitkan hal ini dengan dugaan intimidasi dan lain sebagainya. Polri membantah mengenai soal isu tersebut dan menyatakan bahwa Polri tidak antikritik.
ADVERTISEMENT
"Komitmen dan konsistensi, Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern, yaitu Polri tidak antikritik," kata Karopenmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (20/2).
Menurut Trunoyudo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah sosok yang juga tak antikritik. "Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kerap menegaskan hal tersebut kepada seluruh jajaran," ucapnya.
Begitulah cara .Feast beri dukungan untuk band Sukatani. Bagaimana menurut kalian?