Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berkenalan dengan 4 Kontestan Asia's Got Talent 2017
13 November 2017 17:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak 12 Oktober lalu, ajang pencarian bakat Asia's Got Talent musim ke-2 dimulai. Ajang tersebut menghadirkan 3 juri ternama, yakni musisi David Foster, pelantun 'Snow on the Sahara', Anggun, dan rapper yang juga mantan anggota 2PM, Jay Park.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Senin (13/11), Asia's Got Talent mengajak kamu untuk lebih mengenal mereka yang berdiri di panggung. Orang-orang ini adalah Akira Kimura, Viriya Rici, The Sacred Riana, dan Angela July.
Akira Kimura adalah salah satu golden buzzer Asia's Got Talent. Saat itu, Anggun-lah yang menekan tombol kuning di atas meja. Aksi Akira adalah, ia melakukan trik sulap dan membongkar rahasia di baliknya, membuat para penonton tertawa terbahak-bahak.
"Akira masih warga negara Jepang, dia tinggal di indonesia. Pacarnya juga orang Indonesia, mungkin tahun depan menikah," ucap seorang translator. "Akira kerja di PT Yoshimoto Indonesia."
Hadir pula Viriya Rici, seorang pelajar berusia 11 tahun yang mahir melakukan break dance. Aksinya di panggung Asia's Got Talent 2017 berhasil memukau para juri, terutama Jay Park yang terlihat terkesima kala itu.
ADVERTISEMENT
"Rici belajar (menari) otodidak, sendiri. Nyoba-nyoba sendiri nempel di tembok kakinya," kata ayah Rici. "Pas itu, papi belum tahu Rici bisa kayak gitu. Pas lihat takut gitu. Terus, dimasukkin ke komunitas. Rici latihan dari umur 5 tahun. Kalau misal ikut lomba, sudah sering."
Awalnya, Rici diundang oleh pihak Asia's Got Talent. Namun untuk yang penampilannya yang ke-2, ayah Rici mengaku dapat informasi last time. Jadi, persiapannya minim.
"Tapi, puji Tuhan dikasih jalan sampai tahap ini. Motivasinya mungkin kalau dancer cilik Indonesia, Brandon. Tapi, dia lebih ke hip hop. Rici nge-fans sama Brandon, tapi saya sebagai orang tua pengin ngebedain," kata sang ayah. "Ini sebagai contoh, kalau anak kecil bisa bawa nama Indonesia di ajang Asia's Got Talent yang cukup bergengsi."
ADVERTISEMENT
Lalu, The Sacred Riana, ilusionis muda berusia 25 tahun yang kerap membawa bonekanya kemana pun ia pergi. Trik sulapnya sukses membuat ketiga juri bergidik. Apa kira-kira alasan Riana mengusung konsep horor untuk aksinya di Asia's Got Talent 2017?
"Karena karakter asli Riana suka yang berbau horor. Dia dari dulu suka nonton horor dan kebetulan di Indonesia, konsep ini bisa diterima, yang menegangkan dan mistis," ujar sang manajer mewakili Riana yang tidak pernah bicara.
"Tapi, horornya membawakan hal-hal yang berbau horor Indonesia. Cuma, karena takut ditegur oleh KPI, lebih baik main aman pakai hantu dari luar (Indonesia). Horornya kayak Jepang. Kita namanya bizarre illusionist, berbau supranatural, buat orang berpikir itu hal gaib," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ialah Angela July yang memukau para juri dengan permainan harpanya dan suaranya yang merdu. Kata Jay Park dan David Foster, suaranya mengingatkan akan film-film Disney. Kalau begitu, apa alasan Angela mengikuti ajang Asia's Got Talent 2017?
"Kalau secara pribadi, aku sudah jadi ibu rumah tangga, aku yakin, sih. Maksudnya, tantangan orang-orang sebenarnya ini tantangan bagi diri sendiri. Kalau aku berkeinginan kuat, aku bisa mencapai mimpiku. Pastinya, untuk semua wakil di Indonesia, bangga banget," ujarnya.
Angela belajar bermain harpa sejak 5 tahun lalu. Sebelumnya, ia belajar memainkan piano dan menyanyi. Bahkan pada awalnya, ia tidak kepikiran untuk mempelajar harpa.
"Banyak yang main harpa terlalu segmented karena yang aku pelajari itu musik klasik. Tapi, di saat bersamaan, bisa dibilang alat musik harpa ini buat aku semangat lagi. Walaupun susah, tetap dijalani. Ini (harpa) first love aku banget," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau aku pribadi, konsepnya masih Angela yang selalu dibilang Disney. Aku tetap bawa konsep vokalis tapi dikemas dengan sesuatu yang lebih kekinian. Kalau dibilang 'kids zaman now,' ya iya, dikenal orang lebih luas, lebih tahu," tutupnya.