Bilal Indrajaya Selipkan Kenangan tentang Ade Paloh lewat EP Dua Dunia

Penyanyi Bilal Indrajaya rilis lagu Achir Maret. Foto: Dok. Istimewa

Dua Dunia adalah sebuah mini album dari Bilal Indrajaya yang rilis pada Jumat (16/5). Lima nomor lagu dalam album itu hadir dengan nuansa dan tema besar tentang Kesunyian dan Kehilangan.

Bilal mengenang mendiang vokalis Sore, Firzha Achmar Paloh alias Ade Paloh, yang sudah berpulang. Lagu Kaus Kaki Merah, salah satunya.

Lewat lagu itu, Bilal mengenang Ade Paloh sebagai sosok yang suka pakai kaus kaki merah.

"Almarhum Ade Paloh suka pakai kaus kaki merah. Di liriknya juga nanti dituliskan kami bahwa ada juga lirik yang mengutip lagu Apatis Ria - Sore. Ada bagian 'berholiday tak usai'," kata Bilal dalam hearing session di Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).

Bilal juga mengenang Ade Paloh melalui nomor lagu Achir Maret. Nama asli Ade Paloh adalah Firza Achmar Paloh.

"Ini sebenarnya juga, cerita yang mugkin enggak akan saya share di luar selain hari ini. Achir Maret itu buat almarhum Ade Paloh," jelas Bilal.

Penyanyi Bilal Indrajaya rilis lagu Achir Maret. Foto: Dok. Istimewa

Nama Ade Paloh konon katanya singkatan dari 'Akhir Maret', karena Ade berulang tahun tanggal 29 Maret.

"Jadi makanya lagunya pakai 'C', sesuai nama beliau, jadi Achir Maret," ungkap Bilal.

Tak Ingin Ajak Pendengar Bersedih

Meski bernada kesedihan, Bilal tak ingin mengajak orang ikut bersedih lewat mini album Dua Dunia.

"Jadi menang ini tribute untuk almarhum Ade Paloh sebenarnya. Cuma niatnya bukan mengajak orang bersedih," ujar Bilal.

"Tentunya memang griefing proses orang berbeda. Prosesnya, durasinya, jadi lagu ini murni menyampaikan rasa kerinduan aja dengan senyuman," lanjutnya.

Bilal ingin mengenang hal-hal baik dan bahagia yang pernah dia ukir bersama Ade Paloh.

"Jadi kita kenang yang lucunya aja, kita kenang yang seru aja. Karena memang yang pernah saya rasakan dengan almarhum Ade Paloh, ya banyak jenakanya juga," tutur Bilal.

Dari bentuk tema, lirik hingga gubahan mini Album Dua Dunia, Bilal bermain dalam rangkaian lagu yang intim dan minimalis. Dua Dunia, bagi Bilal, bermakna sangat luas.

"Bisa diartikan sebagai dunia yang berbeda, dua keyakinan yang berbeda, atau bahkan fase hidup yang berbeda," ucap Bilal.

Dengan mencurahkan kesedihan dalam lagu, Bilal mengaku akhirnya bahagia.

"Secara mood lagunya sedih, tapi tidak ada yang berusaha mengajak pendengar sedih. Yang penting prosesnya menyenangkan, doa baiknya banyak," tutup Bilal.