Bima Sakti, Pengisi Suara Giant di Serial Doraemon

17 Januari 2017 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tokoh dalam Doraemon Gian (Foto: Dok. Facebook US)
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh dalam Doraemon Gian (Foto: Dok. Facebook US)
Berbicara soal dunia anak-anak tak terlepas dengan tontonan favorit mereka, apalagi kalau bukan kartun animasi? Jika mendengar nama Doraemon, anak-anak mana sih yang nggak berteriak kegirangan?? 
ADVERTISEMENT
Kesuksesan sebuah film animasi yang tayang di layar kaca, tak lepas dari peran penting seorang dubber. Setelah kenalan dengan pengisi suara Doraemon dan Suneo, yuk kenal lebih jauh dengan sosok di balik suara Giant!
Pengisi suara Giant di Doraemon. (Foto: DN Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengisi suara Giant di Doraemon. (Foto: DN Mustika Sari/kumparan)
Bima Sakti merintis kariernya dari panggung teater, jadi membaca dialog dengan berbagai ekspresi sudah menjadi makanan sehari-hari. Ia mulai bergabung bersama ‘Doraemon’ pada akhir tahun 2008 sampai dengan saat ini. 
“Dulu aku itu menggantikan Mas Salman yang menjadi pengisi suara 7 bulan sebelumnya, dan Mas Wiwid Kazao yang mengisi suara Giant dari 2005-2007,” bukanya saat ditemui kumparan di kantor IMMG, Kemang, Jakarta Selatan.
Pada saat pertama kali ‘Doraemon’ tayang di Indonesia, dubber Giant diisi oleh Is Andespa yang kemudian meninggal pada tahun 2005. “Setelah Pak Is wafat, pihak Jepang menarik semua pengisi suara dan akhirnya melakukan audisi ulang, namun setelah 1 tahun berjalan, ternyata banyak ketidaknyamanan dari para pendengar setia,” ujar pria berbadan tambun tersebut.
ADVERTISEMENT
Demi mengembalikan kepuasan dari fans setia Doraemon, akhirnya pada tahun 2008 dilakukan audisi ulang untuk pengisi suara Giant, dan kali ini yang dicari adalah warna suara yang mirip dengan pengisi suara Giant saat pertama kali. Saat proses casting, Bima sempat tak percaya diri karena dia bersaing dengan para dubber yang menurut dia lebih berpengalaman.
Bima tak pasrah begitu saja. Dia melakukan persiapan matang sebelum casting. Bima membeli dan nonton film Doraemon, serta mendengarkan dengan detail karakter suara Giant selama 3 hari berturut-turut.
“Setelah 3 bulan audisi, aku baru dikabarin kalau aku ternyata yang terpilih, padahal saat itu aku lagi karantina karena lagi ikut salah satu reality show penurunan berat badan,” katanya sambil tertawa. Tak hanya sebagai pengisi suara Giant saja, ternyata Bima Sakti juga telah banyak mengisi suara film-film lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia pun juga sempat menjadi pengisi suara telenovela di awal karier nya sebagai seorang dubber. Menjadi bintang dubber tak semudah yang dibayangkan.
Pada tahun 1997—1998, film dubbing sempat dilarang tayang oleh Menteri Penerangan. Saat itu, belum ada wadah atau komunitas dari para dubber itu sendiri sehingga banyak dubber yang kehilangan pekerjaan mereka.
“Saya sendiri sempat pindah-pindah pekerjaan juga saat itu.  Sampai akhirnya, sekitar tahun 1999—2000, film dubbing kembali diperbolehkan lagi untuk tayang.  Secara perlahan, beberapa teman saya mengajak saya untuk kembali menekuni profesi sebagai dubber. Akhirnya, saya meninggalkan pekerjaan saya saat itu untuk kembali menjadi dubber.  Karena memang, passion saya ya, menjadi dubber,” ungkap Bima dengan mata menerawang.
ADVERTISEMENT
Bima pengisi suara pada tokoh Gian di Doraemon. (Foto: Dok. Pribadi Bimasakti)
zoom-in-whitePerbesar
Bima pengisi suara pada tokoh Gian di Doraemon. (Foto: Dok. Pribadi Bimasakti)
Kecintaan Bima pada dunia sulih suara membuat beberapa karakter yang dia perankan mempengaruhi hidupnya. Karakter Giant membawa dia ke stasiun TV untuk sesi wawancara, dan dipercaya sebuah Production House (PH) untuk mengisi suara sebuah karakter untuk film layar lebar.
“Sebelum mengisi suara Giant, saya adalah dubber yang ‘tidak dilihat’. Saya bukan orang yang punya karakter yang spesial,” katanya pelan.
“Saya hanya melakukan dubbing dan tidak terlalu berharap banyak dari dunia ini  karena saya merasa tidak ada yang bisa saya jual lebih di sini. Setelah jadi Giant, saya jadi punya misi sendiri. Selain menjadi dubber yang mencintai profesinya, saya juga ingin memperkenalkan dunia dubbing ke masyarakat yg lebih luas,” kata Bima semangat.
ADVERTISEMENT
Menurut Bima, karakter Giant memiliki kesamaan dengan dirinya. Sama-sama suka makan, suka iseng, terkadang galak, namun setia kawan. Tapi di sisi lain, Bima belajar banyak dari karakter Giant, yang menghormati keluarganya lebih dari siapapun.
“Giant itu takut dan patuh sama orang tuanya dan sangat menyayangi adiknya. Saya contoh itu dari Giant,” kata Bima sambil tersenyum.
Kepuasan sebagai dubber dirasakan oleh Bima saat melihat para penonton terhibur, meskipun mereka tidak tahu siapa di balik suara itu. Baru-baru ini, Giant baru saja merilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Boy Boy’ di 2016. Untuk pertama kalinya, suara Giant diperdengarkan ke khalayak luas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bima merasa bangga akan hal itu.
ADVERTISEMENT
Ada momen lain yang sangat dia ingat dan membuatnya batinnya bahagia. Bima pernah  menangis saat seorang anak kecil begitu puas dan terhibur saat menonton serial kartun yang dia isi suaranya.
“Waktu itu, saya sedang makan di sebuah restoran Padang. Nah, si anak pemilik rumah makan ini sedang menonton film Motu PatluNah, dubber-nya itu saya. Lalu, saya lihat anak itu bahagia sekali karena dia tertawa sampai terpingkal-pingkal dan menirukan suara saya di situ ‘Samosa, Uuuu’. Saya sampai menangis melihatnya. Di satu sisi, saya bisa membuat orang lain bahagia tanpa mereka tahu itu suara saya di balik karakter yang mereka tonton di TV,” ungkap Bima dengan bangga.
Banyak pengalaman menarik Bima selama berkarier lebih dari 16 tahun di dunia sulih suara. Simak di story berikutnya!
ADVERTISEMENT