Bintangi Film Buya Hamka, Donny Damara Kesulitan Bicara dalam Bahasa Minang

12 Desember 2021 16:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donny Damara di Visinema Pictures, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (19/11). 
 Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Donny Damara di Visinema Pictures, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (19/11). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor Donny Damara terpilih untuk memerankan sosok Haji Rasul di film Buya Hamka. Film biopik itu digarap oleh rumah produksi Falcon Pictures.
ADVERTISEMENT
Bagi Donny Damara, berperan sebagai ayah dari sosok ulama sebesar Buya Hamka adalah sebuah kehormatan. Namun, ia mengakui tentunya ada kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi.
"Karena bahasa Minang bukan bahasa ibu saya, jadi agak lama saya mempelajarinya," ungkap Donny Damara saat ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/12).
Donny Damara. Foto: Munady Widjaja
Donny Damara menceritakan bahwa ada satu adegan yang sangat menantang baginya. Sebab, di adegan itu, ia harus berbicara panjang menggunakan bahasa Minang.
"Saya waktu itu bilang ke acting coach, 'Boleh ubah enggak, ini kata-katanya?' Ternyata, pas diubah, semua dialog berubah. Jadi, saya hapalin aja dua setengah jam dialog untuk adegan itu. Saya sampai minta maaf ke kru," bebernya.
Selain masalah bahasa, Donny Damara juga merasakan beratnya berperan sebagai ulama sehebat Haji Rasul. Sebab, ia merasa, dalam hal mengaji, kepandaiannya tidak bisa seperti Haji Rasul.
A. Fuadi, dan Donny Damara di peluncuran buku Buya Hamka. Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan
"Maksudnya, saya bisa ngaji, tapi, kan, tajuid saya belum tentu benar. Ngajinya itu, sih, cukup sulit. Tapi, kalau garis merah ceritanya, tidak sulit, kok," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam film Buya Hamka, Donny Damara akan beradu akting dengan Vino G. Bastian, pemeran Buya Hamka. Film tersebut disutradarai oleh Fajar Bustomi.
Rencananya, film Buya Hamka dirilis pada 2022. Film ini mengadaptasi novel dengan judul sama karya A. Fuadi.