Black Lives Matter Diserukan, Natalie Portman Jadi Takut pada Kehadiran Polisi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya di Instagram, aktris tersebut mengaku ketakutan pada polisi. Meski demikian, dia sadar bahwa ketakutannya muncul karena hak istimewanya sebagai perempuan berkulit putih.
"Seumur hidupku, polisi membuatku merasa aman. Tapi, justru itulah yang menjadi pusat keistimewaan kulit putihku: polisi membuatku sebagai wanita kulit putih yang merasa aman, sementara teman-temanku yang berkulit hitam, keluarga, dan tetangga merasakan kebalikannya. Polisi membuat mereka hidup dalam teror," jelas bintang film Black Swan tersebut.
Portman bilang, dia biasanya bertindak berdasarkan instingnya. Kali ini, dirinya sadar bahwa harus melawan mereka.
"Aku telah mencapai usia dalam hidupku, di mana jika perutku terasa tak nyaman, aku menganggap situasinya salah. Tetapi, konsep ini membuatku tidak nyaman karena aku salah. (Ternyata), sistem yang membuatku merasa nyaman itu yang salah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Polisi berada di urutan ke-6 penyebab utama kematian pria berkulit hitam di negeri ini. Ini bukan insiden yang terisolasi. Ini adalah pola dan bagian dari sistem pengawasan berlebihan orang-orang berkulit hitam di Amerika. Reformasi tidak berhasil," sambung Natalie Portman .
Ibu dua anak pun berbagi rasa terima kasihnya kepada para pemimpin Black Lives Matter. Dia menyebut mereka berhasil membuat banyak orang membayangkan seperti apa dunia yang benar-benar memelihara pendidikan, perawatan kesehatan, lingkungan, dan tempat tinggal.
Selain Natalie Portman , ada beberapa artis yang menyerukan hal yang sama, yakni America Ferrera, Brie Larson, Taraji P. Henson, dan The Weeknd. Mereka telah menyerukan pengurangan dana sebesar USD 194 miliar atau Rp 2,7 triliun yang diberikan kepada kepolisian AS dan meminta mengalokasikan uang tersebut untuk rumah sakit dan pusat medis yang menangani COVID-19.
ADVERTISEMENT