Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Capung 'Java Jive' Favoritkan Penyanyi Raisa
3 Maret 2017 8:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Hidup di dua zaman yang berbeda, mau tidak mau harus mengikuti dinamika kehidupan yang berbeda pula. Salah satunya adalah musik.
ADVERTISEMENT
Keberadaan musik di Indonesia berkembang cukup pesat dari waktu ke waktu. Lalu, bagaimana ya pandangan musisi era 90-an tentang perkembangan musik di Indonesia pada zaman milenial sekarang ini?
Capung, gitaris band legendaris Java Jive, bercerita sedikit tentang pandangannya terhadap musik di era 2000-an saat ini.
"Mungkin zaman sekarang tantangannya lebih berat, karena jumlah penduduk dan persaingan yang lebih banyak pula," ujar Capung ketika dijumpai di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
Namun, ketika berbicara penyanyi pada era saat ini, Capung memiliki penilaian terhadap penyanyi Raisa Andriana. Ia mengaku pernah manggung bersama Raisa. Sehingga ia bisa menilai bagaimana kualitas musik yang dihasil pelantun 'Kali Kedua' tersebut.
"Saya perhatikan dia dari lagu ke lagu itu sangat bagus. Bagaimana dia mengapresiasikan lagu dengan caranya sendiri, seolah-olah menjadi lagu Raisa. Jadi lagu apapun yang dibawakannya itu seolah menjadi milik Raisa sendiri. Itu yang bisa menjadi pembelajaran bagi generasi sekarang," jelas pria yang memfavoritkan Raisa ini.
ADVERTISEMENT
Selain Raisa, ternyata gitaris yang juga merupakan produser rekaman ini juga mengidolakan Tulus dan Barasuara. Lho, Apa ya alasannya?
"Tulus secara lirik dia juara. Dia seolah-olah bertutur secara hidupnya. Itu sebuah ciri seniman untuk membuat karya dengan kejujuran. Untuk band, saya suka sekali dengan Barasuara, secara musical itu oke banget, dan dapet soundnya," ujar Capung.
Meskipun dinilai memiliki tantangan yang berat, pria asal Bandung ini juga menganggap bahwa musisi milenial sebenarnya juga dimudahkan dengan keberadaan media yang tak seperti dulu.
"Mereka (musisi milenial) sebenarnya dipermudah dengan adanya konsep media. Media sekarang tuh worldwide, artinya detik ini di launch, detik ini pula dapat disebarluaskan," tuturnya.
Namun menurutnya, tak hanya karya bagus yang diutamakan untuk dapat bertahan di industri musik, melainkan sebuah kejujuran.
ADVERTISEMENT
"Di era seperti ini harus ada kejujuran dan buat saya hanya kejujuran lah yang mampu menembus era apapun. Jadi kalau karyanya dibuat dengan jujur, maka akan lebih mudah untuk tembus (era apapun)," lanjutnya.
Capung menilai masih banyak kelemahan yang dimiliki oleh generasi milenial. Sehingga, musisi pada generasi sekarang ini masih perlu melakukan banyak pembelajaran.
"Kelemahan band-band sekarang itu, kesempatan mereka punya hits paling hanya 1 atau 2 saja. Kalau saja (musisi Indonesia) bisa memiliki paling tidak 10 hits, pasti akan bisa menjadi icon di generasi kalian (milenial)," tutupnya.