Cara Ariyo Wahab dan Tyo Nugros Jaga Kelestarian Alam

11 Oktober 2019 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ariyo Wahab saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ariyo Wahab saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Band teranyar bentukan Ariyo Wahab dan Tyo Nugros, WOLFTANK, akan menjadi bintang tamu dalam 'I Like Monday, I Like Nature' di Hard Rock Cafe, Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (13/10) mendatang. Acara tersebut digelar dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Ariyo dan Tyo rupanya memang aktif menyuarakan kelestarian alam, termasuk upaya pengurangan sampah plastik di sela-sela kesibukan sebagai anak band. Keduanya juga menyosialisasikan bagaimana cara memerangi limbah plastik yang saat ini sudah mencemarkan hingga perairan dunia.
Ariyo pun sudah mulai mengajarkan istri dan anak-anak untuk mengurangi penggunaan plastik di rumah. Menurut lelaki berusia 45 tahun itu, anak-anaknya telah memahami kondisi laut Indonesia yang kian tercemar.
Band Wolftank. Foto: Alexander Vito Edward/kumparan
"Anak-anakku untungnya juga suka sains. Jadi, mereka tahu, penyu makannya ubur-ubur, tapi karena banyak sampah plastik, penyu jadi makan itu. Jadi, mereka sudah duluan terangsang untuk gunakan plastik seperlunya," ungkap Ariyo ketika ditemui di Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Tak hanya itu, Ariyo menghemat pula penggunaan listrik dan air di rumah. Menurutnya, masyarakat kota sudah harus sadar bahwa kedua hal tersebut tidak baik jika digunakan secada berlebihan dan berpotensi menghambat penghijauan.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu mengurangi polusi, pelantun 'Papa Rock n Roll' tersebut punya cara tersendiri, yakni dengan bersepeda. Ia mengaku juga menularkan kebiasaan tersebut pada anak-anaknya
Aktor Ariyo Wahab. Foto: Aria Pradana/kumparan
"Aku juga selalu ajarkan anak-anak supaya tidak tergantung sama kendaraan pribadi. Makanya, aku selalu senang bersepada. Memang, sih, aku ngikutin Nugie awalnya, tapi selama lima tahun ini kontribusinya pasti gede untuk kurangi polusi di Jakarta," tuturnya.
Sama seperti Ariyo, Tyo Nugros juga melestarikan lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari. Namun, metode yang Tyo lakukan berbeda dari Ariyo.
"Ketika misalnya take away makanan atau minuman, dikasih plastik, saya bilang, 'Ada enggak yang bukan plastik untuk gelasnya?' Kalau ada syukur, kalau enggak ada, ya, saya bilang, 'Tolong dong, mulai sekarang kurangi plastik,'" ujar Tyo ketika ditemui di lokasi yang sama seperti Ariyo.
Tyo nugros. Foto: Alexander Vito Edward/kumparan
Ia mengaku tak pernah merasa malu untuk mengingatkan siapa saja, keluarga hingga pedagang makanan, untuk mengurangi penggunaan plastik. Tyo pun berani menasihati orang-orang untuk melakukan penghijauan dan terjun langsung menanam mangrove atau tanaman bakau.
ADVERTISEMENT
"Setiap saya gaul sama teman-teman, di mana saja, saya pasti ada selentingan sekilas ngomong mangrove. Menurut saya, mangrove penting banget. Karena, ya, kalau enggak ada mangrove, di Jakarta khususnya, bisa jadi rusak," kata Tyo.
"Saya juga sudah menanam mangrove dengan nama saya. Semoga, beberapa puluh tahun ke depan, pohon yang saya punya masih ada, paling enggak satu pohon aja bisa terurusi," imbuh Tyo Nugros sembari mengakhiri perbincangan.