Cast Film 13 Bom di Jakarta Dibongkar, Ada Chicco Kurniawan-Ardhito Pramono

Pemain film 13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema

Visinema Pictures kasih bocoran soal proyek film terbaru mereka, 13 Bom di Jakarta. Visinema membongkar para pemain yang terlibat dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu lewat video yang diunggah di akun media sosial.

Video dibuka dengan naskah film 13 Bom di Jakarta yang diletakkan di atas meja. Kemudian, ditampilkan 9 pemain. Mereka mengenakan kain penutup wajah warna hitam dan setelan yang didominasi bahan jeans dan leather.

Suasana dibikin mencekam. Dengan gambaran ruangan temaram serta suara sirene polisi yang terdengar dari kejauhan. Gambaran suasana ini menegaskan bahwa film 13 Bom di Jakarta bakal penuh dengan adegan aksi.

Pemain film 13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema

Chicco Kurniawan hingga Ardhito Pramono Main di Film 13 Bom di Jakarta

Para pemain film 13 Bom di Jakarta kemudian melepaskan kain penutup wajahnya. Sosok mereka terkuak. Ada Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Muhammad Khan, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Rukman Rosadi, dan Niken Anjani. Meski begitu, nama karakter yang mereka perankan masih dirahasiakan.

Di akhir video ada kiriman pesan berisi ancaman dari sosok pria misterius. "Ini hanya permulaan. 13 bom di Jakarta akan segera disebar. Kami sudah menyebar 13 pesan video berantai. Bersiaplah," ucapnya.

Dalam video itu juga diumumkan bahwa film 13 Bom di Jakarta dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun ini.

Film 13 Bom di Jakarta bergenre espionage-action. Film ini menjadi gebarakan baru dari rumah produksi Visinema Pictures. Angga menulis naskah film 13 Bom di Jakarta bersama Irfan Ramli.

Saat ini, film 13 Bom di Jakarta masih dalam tahap produksi. Pada April lalu, para pemain dan kru telah menyelesaikan proses big reading dan berbagai workshop untuk keperluan syuting.

Sebelum 13 Bom di Jakarta, Visinema Pictures telah membuktikan kemampuannya menggebrak industri perfilman dengan merilis film pencurian terbesar yang sejauh ini dianggap terbaik oleh para kritikus dan penonton, yaitu Mencuri Raden Saleh.