Cerita Ade Firman Hakim Jadi Polantas di Film '22 Menit'

26 Juli 2018 11:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Firman Hakim. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ade Firman Hakim. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktor Ade Firman Hakim berperan sebagai polisi lalu lintas (polantas) di film terbarunya berjudul '22 Menit'. Film garapan sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita Pohan ini mengangkat kisah nyata tentang peristiwa bom Thamrin yang terjadi pada Januari 2016.
ADVERTISEMENT
Mengawali kariernya dari dunia teater, Ade terbiasa memainkan lakon berbeda-beda. Bersama dengan pemeran polantas lainnya, ia melakukan latihan sebanyak dua kali dan langsung terjun ke lapangan.
"Kita ke Thamrin ngerasain panasnya Thamrin sekitar jam 10.00 sampai jam 12.00. Gimana sih gradasinya dan ternyata panas sekali menurut saya. Terus kita ikut latihan mengatur lalu lintas dengan benar," kata Ade ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Saking melekatnya sosok polantas pada diri pria berusia 29 tahun ini, ia sempat dikira sebagai petugas berwajib yang sesungguhnya. Bermula dari salah seorang sahabatnya, Reza Rahadian, yang ingin berkunjung ke lokasi syuting. Saat itu kondisi jalanan macet, alhasil Ade pun memutuskan untuk menjemput Reza yang sudah mendekati lokasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi, aku pakai baju polisi karena lagi nunggu take kan, jalan, lagi macet-macetnya. Tiba-tiba (ada yang tanya) 'Pak, izin pak, kalau misalnya ke Pasar Baru itu ke mana?' Aku salah satu orang yang gaptek masalah jalanan, literally jalanan enggak ada yang inget. Cuma saat itu enggak mungkin juga karena aku merepresentasikan polisi. 'Ya sudah nanti ibu lurus, nanti di depan ibu belok ke kiri', 'oh baik pak'," ceritanya.
Tak hanya sekali, namun sudah 3 kali pemain film 'Ibu Maafkan Aku' itu ditanya oleh para pengguna jalan raya. Ia pun menceritakan hal tersebut kepada rekan-rekannya di lokasi syuting dan mereka tertawa mendengar kisahnya itu.
"Enggak tahu (jalannya benar apa enggak), karena aku benar-benar enggak tahu jalan. Cuma saat itu harus gimana, aku kayak akting saja, meyakinkan mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ade Firman Hakim (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ade Firman Hakim (Foto: Munady)
Selain itu, Ade Firman Hakim mengaku pernah mendapatkan direct message (DM) dari seseorang yang mengira dirinya betul-betul berprofesi sebagai polantas. Ketika itu, ia tengah melakukan nonton bareng di Palembang dan ia menjadi sosok yang dikagumi oleh para ibu Bhayangkari.
Di film '22 Menit' Ade mendapatkan peran sebagai polantas bernama Firman yang ingin dipindahtugaskan ke Sangihe, Sulawesi Utara. Kemudian ia memiliki hubungan asmara dengan Sinta dan sudah mau menikah. Menurutnya, hal inilah yang membuat para ibu Bhayangkari itu terkenang dengan masa lalunya.
"Mungkin relate sama ibu-ibu itu yang dulu mungkin pacarannya, 'wah calon suaminya mau ditugasin ke sini'. Jadi pas aku datang (pada teriak) 'Firmaaan'. Nah tokoh ini kan sama kayak namaku Ade Firman Hakim," tutur Ade.
ADVERTISEMENT
"Jadi aku ditarik sana, tarik sini, dicubit. Astaghfirullahalazim, tapi ya senang saja. Karena mereka, bisa tersampaikanlah, flashback lagi," lanjutnya.
Lantas, ketika masih kecil adakah cita-cita Ade untuk menjadi petugas berwajib?
"Enggak ada, cita-citaku kalau enggak dokter, pilot kalau enggak salah. Cita-cita jadi aktor saja enggak ada," tutup Ade Firman Hakim.
Film '22 Menit' sudah dapat ditonton di seluruh bioskop Tanah Air sejak 19 Juli 2018.