Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Adrian Maulana kini lebih banyak terlihat dalam berbagai kajian agama daripada berkecimpung di dunia hiburan. Ia pun mengaku telah mantap hijrah dan mengurangi aktivitas di bidang entertainment.
ADVERTISEMENT
Ditemui seusai mengisi acara peluncuran aplikasi muslimnesia di kawasan Kebayoran Baru, Adrian Maulana membagikan pengalamannya saat awal mula berhijrah.
"Mungkin setiap orang mempunyai pengalaman spiritual masing-masing. Kalau dari saya memang ada satu kejadian yang saya alami di akhir 2012 yang mana saya kehilangan harta benda yang sangat banyak. Jumlahnya mungkin tidak terbayangkan oleh masyarakat," kata Adrian Maulana mengawali ceritanya, baru-baru ini.
Menurutnya, raib dan hilangnya harta benda dalam waktu sekejap bukan disebabkan oleh penipuan. Akan tetapi Adrian merasa terkena hipnotis atau gendam.
"Seperti kayak gendam atau hipnotis, sehingga menguras seluruh isi rumah saya. Harta yang saya kumpulkan selama bertahun-tahun hilang hanya dalam hitungan tiga puluh menit saja. Dari mulai uang, emas, koleksi jam tangan, kemudian koleksi barang-barang mahal, peninggalan dari orang tua, mertua, nenek dan lain sebagainya itu lenyap dalam waktu yang sangat singkat," ungkap Adrian Maulana.
ADVERTISEMENT
Usai sebagian besar harta bendanya lenyap, pria berusia 41 tahun tersebut berpikir bahwa Allah sedang memberikan ujian dan cobaan kepada dirinya. Meski ia merasa hubungannya dengan tetangga dan lingkungan sekitar baik-baik saja.
Ia mengakui bahwa saat itu memang dirinya sangat duniawi dan berpikir bahwa dunia dapat memberikan kebahagiaan dalam hidup.
"Mungkin saya sebagai orang yang dahulu sangat cinta dengan dunia, cinta dengan barang-barang sehingga Allah uji dari sesuatu yang kita cintai," tuturnya.
Adrian mengaku pernah mendapatkan nasihat bahwa seorang hamba akan diuji oleh Tuhannya berdasarkan kecintaannya terhadap sesuatu. Apabila seorang hamba terlalu cinta pada anaknya, maka hamba tersebut akan diuji melalui anak.
Begitu pula apabila seorang hamba yang sangat mencintai pasangannya, maka akan diuji melalui pasangannya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan nasihat tersebut, dirinya pun kian sadar bahwa ujian dan cobaan yang dihadapinya merupakan sesuatu yang harus disyukuri dan bukan untuk diratapi.
Karena pada saat itulah Allah sebenarnya ingin sedang mengangkat hambanya menjadi pribadi yang lebih mulia dan lebih baik.
Selama kurang lebih 19 tahun di dunia hiburan Tanah Air, mantan model tersebut mengaku cenderung bergantung pada manusia.
Ia bahkan sempat berpikir bahwa rezeki dan semua kebahagiaan yang dimiliki bersumber pada kerja keras dan seseorang. Ia pun merasa cukup berat saat awal-awal mulai meninggalkan dunia entertain.
"Karena kita pikir, rezeki kita dari produser film, dari production house, sehingga yang lebih kita upayakan untuk didekati ya mereka (manusia). Datang ke kantornya telepon, ngajakin makan, pikirannya begitu. Bukan yang mendekatnya kepada Allah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi ternyata akhirnya kita sering kali dikecewakan. Seperti rating jeblok acaranya di-cut, dipikir kontraknya panjang, baru jalan setengah bulan di-cut. 6 hingga 8 bulan enggak punya pekerjaan padahal kehidupan terus berjalan," bebernya.
"Gimana untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena bersandarnya kepada manusia. Dan saya demi Allah sudah merasakan nyender sama manusia lebih sering kecewanya. Tapi kalau kita bersandarnya kepada Allah, Allah akan menggerakkan dari arah yang tidak kita duga-duga," tambah Adrian.
Setelah dirinya bersandar kepada Allah, rezeki yang didapatkan berasal dari tempat yang tidak disangka-sangka.
Adrian yang sempat menjadi Abang Jakarta, model iklan, pemain sinetron, pemain film hingga presenter televisi kini menjabat sebagai pelaksana unit syariah PT. Schroder Investment Management Indonesia yang berkantor di Bursa Efek Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tapi siapa yang menyangka saya bisa bergabung di perusahaan manajer investasi ternama di Indonesia asal Inggris yang usianya sudah 215 tahun, yang artinya saya sudah sangat tercukupi dalam urusan penghasilan," katanya.
"Artinya dari sisi duniawi Tuhan itu sudah begitu baik kepada kita, sekarang saatnya mumpung ada waktu, mumpung ada kesempatan dan saya terus terang iri sama teman-teman dan orang yang lebih saleh, iri sama orang-orang yang dari kecil sudah belajar Islam dan bukan Islam KTP nya doang. Sehingga saya selalu berusaha setiap saat apa yang saya lakukan mudah-mudahan ini ada nilai ibadahnya," pungkasnya kembali.