Cerita Carlos Perez Soal Lokasi Syuting Video Musik 'Despacito'

27 September 2017 13:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carlos Perez (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Carlos Perez (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
​Apakah kamu pernah bertanya-tanya, di mana kira-kira lokasi pengambilan gambar video musik lagu 'Despacito' yang terkenal itu? Jawabannya, di sebuah daerah terpencil di San Juan, Puerto Rico, yang bernama La Perla atau The Pearl jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Lokasi ini dipilih oleh sang sutradara yang menanganinya, Carlos Perez, untuk lagu yang dinyanyikan oleh Luis Fonsi dan Daddy Yankee tersebut.
La Perla, lokasi syuting video musik 'Despacito' (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
La Perla, lokasi syuting video musik 'Despacito' (Foto: Wikimedia Commons)
Menurut penuturan Carlos, La Perla merupakan sebuah daerah kecil yang hanya memiliki populasi sebanyak 2-3 ribu orang. Selain itu, bangunan-bangunan yang menghiasi daerah itu juga dicat warna-warni, seakan-akan ingin menunjukkan keceriaan wilayah tersebut.
​Sayangnya, setelah video klip 'Despacito' rilis dan ditonton oleh jutaan orang seantero dunia, bencana alam melanda La Perla. Badai Maria meluluhlantakkan wilayah itu.
​​​"Sayangnya, hari ini (La Perla) sudah tidak ada lagi. Warna-warni itu sudah hilang," kata Carlos dengan suara tercekat seraya menitikkan air mata saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Carlos Perez di acara Yonder Music (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Carlos Perez di acara Yonder Music (Foto: Munady)
Setelah Carlos menceritakan tragedi tersebut dengan penuh haru, ia menunjukkan foto kondisi La Perla saat ini di hadapan para awak media.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada orang yang tinggal lagi di sana. Tidak dapat dipercaya," tambahnya.
​Kini, kata Carlos, hal yang harus dilakukan adalah segera pulang kampung ke Puerto Rico. "Dan membangun kembali pulau yang telah dihancurkan oleh badai itu," ujarnya.
Berpuluh-puluh tahun yang lalu, La Perla merupakan sebuah wilayah yang dapat dibilang cukup berbahaya. Di sana tempat kejahatan bermuara, seperti maraknya kasus narkoba. Bahkan Carlos mengatakan, "Itu adalah tempat di mana polisi tidak ingin sentuh, tempat di mana narkoba adalah sebuah masalah yang besar".
Tapi, kondisi itu sudah berubah. Sekitar tahun 1980 hingga 1990-an, masyarakat La Perla mulai menunjukkan perubahan yang positif.
"Masyarakat mulai menyatu, serta merangkul musik dan seni dengan para generasi muda. Melalui visi mereka, (masyarakat) membangun kembali daerahnya," jelas sutradara yang pernah bekerja sama dengan penyanyi Ricky Martin ini.
ADVERTISEMENT