Cerita di Balik 'Galih & Ratna' Garapan Lucky Kuswandi

6 Maret 2017 12:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemeran utama film 'Galih & Ratna'. (Foto: Film Galih dan Ratna/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeran utama film 'Galih & Ratna'. (Foto: Film Galih dan Ratna/Facebook)
'Gita Cinta dari SMA' yang tayang saat tahun 1979 silam dan diperankan oleh dua sejoli Rano Karno dan Yessi Gusman, kali ini akan dibuat ulang oleh sutradara Lucky Kuswandi dengan judul baru. 'Galih & Ratna' adalah judul yang dipilih, serta Refal Hady dan Sheryl Sheinafia mendapatkan kehormatan untuk memerankan peran Galih dan Ratna versi millenial.
ADVERTISEMENT
Lucky tak begitu saja membuat film ini sebelum mengantongi restu dari pengarang novelnya, Eddy D. Iskandar,dan juga pemeran Galih dan Ratna era 1980-an itu.
"Sebenarnya awalnya kita silaturahim ke Rano dan Yessi untuk minta izin ke mereka. Kami juga ingin memberikan tribute untuk Rano dan Yessi (dalam film ini)," ujar Lucky.
Ya, kalian akan melihat sosok dua sejoli yang menjalin cinta dari SMA ini di film 'Galih & Ratna'.
Lucky mengatakan bahwa salah satu dari dua pemeran utama ini harus melalui sebuah proses sehingga karakternya menjadi lebih dewasa. Dalam film besutan Arizal tahun 1979 lalu, peran Galih yang dimainkan oleh Rano ini yang kebagian peran untuk melalui proses tersebut. Tapi dengan Lucky, peran tersebut ia tukar sehingga Ratnalah yang harus menjalani proses pendewasaan.
ADVERTISEMENT
Lucky pun tertarik dengan filosofi kedua karakter ini yang sesungguhnya sangat bertolak belakang. Galih digambarkan sebagai laki-laki yang memiliki idealisme sendiri, tapi di sisi lain ia memikul banyak beban dari keluarganya.
"Dia (Galih) nggak percaya yang namanya jalan pintas. Hidup itu kayak roll kaset, harus jalan terus dan dilalui. Apapun dampaknya, dia harus keep going," ucap Lucky.
Sedangkan, karakter Ratna ini memiliki prinsip yang bersebrangan dengan Galih di mana hidup memiliki banyak jalan pintas.
Salah satu adegan dalam film 'Galih & Ratna'. (Foto: Film Galih dan Ratna/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu adegan dalam film 'Galih & Ratna'. (Foto: Film Galih dan Ratna/Facebook)
"Ratna dan teman-temannya millenial sekali karena buat mereka life is about shortcut. 'Kalau gue bisa skip kenapa ngga? Kenapa harus melalui proses?'" begitu penjelasan Lucky mengenai karakter Ratna yang diperankan oleh Sheryl.
Jika sudah pernah menyaksikan akhir dari 'Gita Cinta dari SMA', maka tak perlu menerka jauh-jauh seperti apa akhir dari 'Galih & Ratna'. Nah, persoalan apakah akan ada sekuel dari film tersebut? Lucky mengaku belum tahu nasib kelanjutannya.
ADVERTISEMENT
"Aku rasa belum tahu sih karena kita semua harus menjadi lebih dewasa dulu. Sheryl, Refal, dan aku harus melewati proses hidup supaya bisa kepikiran apa yang perlu dibicarakan di kelanjutannya," ujar Lucky yang juga menyutradarai film 'Madame X' itu.
Di akhir pembicaraan, Lucky berpesan bahwa generasi saat ini jangan mengikuti sosok Galih yang tidak mengejar mimpinya lantaran hanya menuruti tuntutan yang ia dapatkan dari keluarganya.
"They have to chase their dream, jangan malah jadi tragedi. Mimpi itu sangat penting karena saya bisa jadi filmmaker aja aku sangat berjuang biar bisa berkarya," ucap Lucky mengakhiri pembicaraan.