Cerita di Balik 'The Joshua Tree Tour 2017' Milik U2

28 Januari 2017 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
U2 - The Joshua Tree Tour 2017 (Foto: www.u2.com)
Pada 9 Januari 2017, band rock asal Irlandia, U2, mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan menggelar tur dunia yang bertajuk 'The Joshua Tree Tour 2017'. Tur yang satu ini merupakan persembahan U2 untuk merayakan kelahiran album kelima mereka, 'The Joshua Tree' yang dirilis pada tahun 1987. Dilansir situs resmi U2, 'The Joshua Tree Tour 2017' akan berlangsung pada bulan Mei hingga Juli di Amerika Utara dan bulan Juli hingga Agustus di Eropa.
ADVERTISEMENT
Mengingat penampilan U2 di konser-konser sebelumnya, band tersebut tidak pernah gagal untuk urusan tata panggung, mulai dari tata cahaya, perangkat multimedia, dan tata suara yang dihadirkan. Ingat '360° Tour' yang diperuntukkan untuk album ke-12 mereka, 'No Line on the Horizon' pada 2009 hingga 2011 lalu? Tiap konser pada tur tersebut memberikan pengalaman yang berbeda karena panggung dihadirkan dalam konsep 360 derajat, sehingga penonton dapat melihat aksi mereka dari berbagai sisi.
Konser band U2. (Foto: Dok. u2.com)
Willie Williams adalah dalang di balik kesuksesan konser maupun tur U2. Selama 35 tahun, Williams adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas kemegahan panggung konser mereka. Ya, dia telah bekerja sama dengan U2 sejak tahun 1982, tepatnya saat U2 menggelar tur untuk mempromosikan salah satu album mereka, yakni 'October'.
ADVERTISEMENT
Williams bertanggung jawab untuk tata panggung konser U2 di tahun 1992-1993, 1997-1998, 2001, 2005-2006, 2009, dan 2015. Tahun ini, ia dan timnya kembali dipercaya Bono, The Edge, Adam Clayton, dan Larry Mullen Jr. untuk menggarap 'perayaan ulang tahun ke-30 album 'The Joshua Tree'.
U2 (Foto: www.u2.com)
Dilansir The Rolling Stone, Williams mengatakan bahwa U2 telah merencanakan 'The Joshua Tree Tour 2017' sejak tahun lalu hingga akhirnya band yang melantunkan 'Vertigo' itu merealisasikannya.
"Kami sangat senang akan ide itu ('The Joshua Tree Tour 2017'). Sangat menyenangkan karena aku bertemu mereka (U2) sejak awal ide ini tercetus dan kami membicarakan banyak hal untuk tur tersebut tanpa ada batasan," terangnya.
'The Joshua Tree Tour 2017' merupakan tur yang digelar di dalam stadion. Untuk itu, Williams harus bekerja lebih keras untuk membuat setiap konser terlihat dan terdengar megah. Tentu saja, album 'The Joshua Tree' adalah album yang melambungkan nama U2 ke kancah musik internasional.
ADVERTISEMENT
"Aku dan timku akan membuat panggung mereka (U2) semaksimal dan seminimalis mungkin. Luar biasa, bukan? Bagaimana musik dapat mendominasi isi dari sebuah stadion," kata Williams.
Adam Clayton, bassist U2. (Foto: www.u2.com)
Adam Clayton, bassist band yang membawakan lagu 'With or Without You' itu yakin bahwa tur band-nya kali ini akan memuaskan para penggemarnya. Menurut wawancaranya dengan The Rolling Stone, U2 akan membawakan lagu-lagu yang hampir tidak pernah dibawakan saat mereka menggelar konser sebelumnya, khususnya lagu-lagu di luar album 'The Joshua Tree'.
"Kami rasa, kami tampil memuaskan dengan membawakan lagu 'Trip Through Your Wires' saat menjalani 'The Joshua Tree Tour' di tahun 1987. Lagu 'In God's Country' juga masuk ke dalam setlist tur tersebut. Tapi, lagu 'Red Hill Mining Town' tidak pernah kami bawakan secara live. Sekarang, kami telah mencari cara untuk membawakan lagu tersebut secara live. Dan aku harap, kami bisa membawakan satu atau dua lagu dari album 'Songs of Experience'," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Clayton sadar akan permintaan lagu-lagu yang tidak begitu terkenal cukup banyak dibandingkan lagu-lagu U2 yang menjadi hits. Lagu 'Drowning Man' dari album ketiga U2 yang bertajuk 'War', misalnya.
"Sulit, karena lagu-lagu kami yang tidak begitu terkenal adalah lagu-lagu yang bersifat personal untuk seseorang. Aku menyebutnya sebagai 'lagu kamar tidur' karena lagu-lagu tersebut hanya didengarkan sendiri dan bersifat intim. Kami tentu lebih mengedepankan lagu-lagu yang mengusung kebersamaan untuk para penggemar kami," jelasnya.
The Edge dan Bono 'U2' (Foto: www.u2.com)
Omongan Clayton ada benarnya juga. Lagu-lagu mereka yang dapat membuat fans tenggelam dalam euforia ketika mendengar dan menyanyikannya adalah elemen terpenting dalam sebuah konser. Momen kebersamaan itulah yang dikejar U2, yakni memberikan pengalaman tak terlupakan di setiap konser mereka.
ADVERTISEMENT
Meski dunia musik saat ini sedang dibalut kehebohan electronic dance music (EDM) dan pop, U2 yakin bahwa tur dua benua mereka akan berjalan dengan lancar. Band pemilik lagu 'One' ini percaya bahwa kontribusi mereka selama 37 tahun di industri musik dunia memiliki penikmatnya tersendiri. Dalam jumlah banyak, dan setia sebagai penggemar sejati.