Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memulai ceritanya, Gamaliél lebih dulu mengenang tentang grup vokal Gamaliel Audrey Cantika (GAC) yang pada 2019 lalu vakum. Ketiga personel, setelah GAC vakum, lantas melanjutkan karier masing-masing secara solo.
Gamaliél pun kemudian merilis single berjudul Forever More pada awal Januari 2020. Setelahnya, pada Maret 2021, ia meluncurkan EP (extended play) Q1 (First Quarter) yang berisi empat lagu, termasuk Forever More.
Asteroid, menurut Gamaliél, merupakan karya lanjutan dari Q1 (First Quarter). Lagu tersebut mengandung genre musik serupa.
"Karena aku menemukan universe sendiri dalam musik aku, jadi akhirnya—kan, itu baru empat lagu, ya—pas aku memutuskan untuk mengeluarkan another single, aku masih pengin kulik-kulik lagi, dari universe ini bisa diapain lagi. Dan akhirnya lahirlah Asteroid ini. Jadi, melanjutkan universe musik yang aku sudah buat juga," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Gamaliél menciptakan lirik Asteroid dibantu oleh rekannya, ROF. Sementara itu, Aldi Nada Permana dipercaya sebagai produser musik lagu tersebut.
Melalui Asteroid, Gamaliél menjajaki fase baru dalam industri musik sebagai musisi independen. Lagu itu adalah karya pertama yang lahir melalui label musik miliknya, Sélf Records.
Bagi Gamaliél, Asteroid bisa dibilang juga adalah karya idealisnya. Saat menciptakan lagu ini, ia tak lagi bertujuan untuk memuaskan atau membuat orang lain senang.
"Kalau aku bilangnya karya egois karena benar-benar enggak mikirin apa yang orang lain pikirin, tapi apa yang bikin aku senang," ucapnya.
Lantas, apa yang berusaha disampaikan atau diceritakan Gamaliél melalui lagu Asteroid?
"Basically, lagunya, kan, tentang menghadapi sesuatu yang impossible untuk dihadapi, sesuatu yang mungkin jauh lebih besar, yang mungkin di samping-samping kita pada berguguran. Aku akhirnya menggambarkan masalah besar itu sebagai asteroid gitu, di mana memang mungkin kita takut orang-orang di sekitar kita berguguran, tapi bukan berarti kita nungguin kita gugur aja gitu, kan. Kita maju aja, kita hadapi," pungkas Gamaliél.
ADVERTISEMENT