Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyanyi senior Iis Sugianto, beberapa waktu lalu memenuhi panggilan KPK sebagai saksi dalam kasus tindak pidana korupsi yang menjerat eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan tersebut, Iis dimintai keterangan terkait penjualan rumahnya di kawasan Pondok Indah, yang dibeli oleh keluarga Emir.
Menurut Iis saat transaksi jual beli di tahun 2011 lalu, ia tak tahu menahu mengenai latar belakang detail pembeli rumahnya.
“Saya enggak tahu pembeli dari mana, yang beli mertuanya. Karena saya kenal dari broker, saya dikenalinlah sama mertuanya. Kemarin saya membantu KPK memberikan data dan membantu pemerintah memberantas korupsi,” ucap Iis, ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Kala itu, Iis menjual rumah tersebut dengan harga Rp 8,7 miliar. Sebagai penjual, Iis juga merasa tak punya kewenangan untuk mengetahui sumber dana yang dimiliki oleh pihak pembeli.
Iis sama sekali tidak menaruh curiga saat transaksi jual beli berlangsung. Namun, dia sangat terkejut saat tahu transaksi tersebut memakai uang korupsi.
ADVERTISEMENT
"Enggak curiga sama sekali karena yang datang orang tua, nenek-nenek yang beli. Tahunya pakai uang mantunya yang korupsi. Ya, saya mana tahu itu uang dari hantu blau," beber Iis.
Selama menjalani pemeriksaan di KPK, pelantun 'Jangan Sakit Hatinya' ini mengaku santai. Ia yakin betul dirinya hanya dimintai keterangan sebagai saksi dan tidak akan terseret dalam kasus itu.
Hanya saja, Iis merasa dirugikan karena nama baiknya tercemar. Ia pun hanya bisa ikhlas menerima konsekuensi tersebut.
"Ambil positif aja sih ya, orang sering ngomongin jelek ke saya, ya udahlah biarin. Saya langsung terangin ke media, itu bukan saya yang korupsi. Saya membantu KPK memberikan data-data agar terungkap bahwa dia memang koruptor,” ungkap Iis.
ADVERTISEMENT
Saat ini rumah tersebut sudah disita negara. Iis pun sempat menolak saat ditawari untuk membeli rumah itu dengan harga lelang.
Iis katanya tak mau lagi mengingat semua kenangannya bersama sang mantan suami.
"Kan saya pisah, makanya saya jual rumah itu. Ogah kalau suruh beli lagi, rumah itu ada kenangannya kan. Masa dibeli lagi, enggak bagus dong," tuturnya.
Iis pun direncanakan akan kembali hadir sebagai saksi saat kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat airbus dari perusahaan asal Inggris Rolls-Royce, memasuki persidangan.
"Kayaknya langsung sidang Januari tahun depan. Saya saksi, karena dari situ ketahuan uang itu muter-muter, akhirnya lari kebeli rumah saya,” pungkasnya.