Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Lola Amaria Syuting Film 'Labuan Hati' di Bawah Laut
29 Maret 2017 20:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Triani, dan Ramon Y. Tungka memerankan tokoh utama di film 'Labuan Hati'. Film yang diproduseri sekaligus disutradarai oleh Lola Amaria ini mengangkat keindahan alam Nusa Tenggara Timur yang dibungkus dengan drama.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat film ini, Lola mengaku hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat. Untuk menyelesaikan proses syuting hanya dibutuhkan waktu 22 hari. Sedangkan, untuk proses post production memakan waktu satu bulan.
Dengan waktu yang terbilang singkat itu, tentu merupakan tantangan tersendiri untuk mengambil adegan di bawah laut. Lola berujar bahwa untuk adegan tersebut, pemain dan kru hanya memiliki waktu sekitar 50-60 menit untuk pengambilan gambar karena terbatasnya oksigen di dalam tabung. Namun, persiapan para kru pun harus sudah memiliki konsep yang matang sebelum menyelam.
"Mereka briefing satu jam sebelumnya di atas kapal sebelum menyelam supaya nggak buang-buang waktu karena di bawah nggak bisa ngomong, kita pakai hand signal," ujar Lola saat jumpa pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/3).
ADVERTISEMENT
Kemudian Lola juga bercerita bagaimana tokoh Maria yang diperankan oleh Ully dan Mahesa oleh Ramon harus free diving dengan waktu yang singkat, yaitu hanya dua menit. Tapi keduanya tidak dilepas sendirian begitu saja.
"Yang syuting di bawah dan masing-masing dari mereka punya safety diver," kata Lola.
Selain itu, syuting di bawah Taman Nasional Komodo juga menjadi tantangan sendiri karena memiliki arus yang deras. Termasuk menunggu ikan pari manta muncul dengan sendirinya untuk kebutuhan gambar. Mau tidak mau, Lola beserta seluruh pemain dan kru wajib mengikuti regulasi yang ada agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
"Kesulitannya (adalah) berhadapan dengan alam, binatang, cuaca, dan arus," ujar Lola.
Film Labuan Hati ini berkisah tentang 3 wanita yang memiliki 3 perspektif yang berbeda. Adalah Maria, perempuan berusia 27 tahun yang bekerja di sebuah resort di Pulau Sebayur, sebagai tour guide. Maria selalu menjadikan laut tempat pelampiasannya setelah ditinggal sang kekasih. Ia menyelam dan 'menari' bersama deburan ombak. Adapula Bia, wanita sekaligus ibu dari satu anak perempuan yang merasakan kerinduan luar biasa terhadap laut dan dunia menyelam. Kemudian, Indi perempuan berusia 35 tahun yang memiliki tunangan dengan memaknai cinta sebagai komitmen. Itulah mengapa, laut di pulau Komodo menjadi surganya sebelum ia kembali pada kehidupan nyatanya bersama pria yang memiliki prinsip yang tak bisa diganggu gugat. Dan Labuan Bajo lah, titik awal pertemuan ketiga perempuan ini.
ADVERTISEMENT
Ketiga perempuan ini menghabiskan waktu untuk living on boat bersama seorang instruktur diving bernama Mahesa. Berjalannya waktu, hubungan mereka bertiga menjadi semakin dekat, dan tanpa disadari mereka saling bersaing merebut hati Mahesa. Tak hanya hidup di tengah lautan luas, mereka juga mencoba perjalanan adventure dengan naik turun bukit. Lantas bagaimana mereka menyelesaikan masalah dalam hidup masing-masing? Apakah kehadiran Mahesa dapat membantu atau malah membuat kacau? Semuanya akan segera terjawab pada pada 6 April mendatang di seluruh bioskop.