Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Wregas Bhanuteja soal Angga Yunanda Jadi Jamet di Film Budi Pekerti
9 November 2023 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aktor Angga Yunanda tampil beda di film Budi Pekerti . Berperan sebagai Muklas, pria 23 tahun itu mengecat rambut bagian depannya jadi pirang.
ADVERTISEMENT
Penampilan Angga Yunanda di film Budi Pekerti menjadi sorotan. Melihat perubahan penampilan Angga, sejumlah netizen menyebutnya jamet.
Sutradara film Budi Pekerti, Wregas Bhanuteja, menceritakan tentang penampilan Angga Yunanda yang berubah drastis di film garapannya.
"Angga enggak pernah berpenampilan seperti Muklas yang rambutnya berdiri dicat kuning dan segala macam," kata Wregas kepada kumparan.
Alasan Wregas Bhanuteja Tertarik Ajak Angga Yunanda Main di Film Budi Pekerti
Wregas Bhanuteja tertarik mengajak Angga Yunanda bermain dalam film Budi Pekerti karena kemampuan aktingnya. Ketika bertemu, Wregas mengungkapkan kepada Angga bahwa penampilanya akan dibuat berbeda.
"Saya ngomong ke Angga kalau di film ini kamu berperan sebagai sosok yang enggak seperti biasanya di film-filmmu sebagai anak yang ganteng, baik, mau enggak? Rambutmu akan dicat kuning. Dia bilang mau," tutur Wregas.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Wregas mengatakan, ia menemukan gambaran mengenai penampilan karakter Muklas saat berdiskusi dengan Angga.
"'Jadi gimana menurut lo perlu pakai anting enggak? Pakai kak. Bajunya yang glossy, warna-warni begini'," ucap Wregas.
Selain Angga Yunanda, film Budi Pekerti dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, dan Prilly Latuconsina. Film ini sudah tayang di bioskop sejak 2 November lalu.
Wregas berharap film Budi Pekerti bisa disaksikan oleh banyak orang. Hingga hari kelima penayangan, film itu sudah memperoleh 206.465 penonton.
Selain itu, Wregas mengharapkan film Budi Pekerti tidak hanya menjadi hiburan atau tontonan. Ia berharap para penonton bisa tersentuh hatinya usai menyaksikan film tersebut.
"Penonton akan tersentuh empatinya, akan tersentuh hatinya sehingga tergerak untuk mempratekkannya di kehidupan nyata. Apa yang dipraktekkan? Ketika kita ber-social media atau ketika kita bersikap ke orang lain kita menanggapi semua dengan kesadaran, enggak menyikapi dengan reaktif," ujar Wregas.
ADVERTISEMENT
Komentar atau reaksi dari penonton terhadap karya buatannya menjadi hal terpenting bagi Wregas Bhanuteja. Terlebih jika mereka merasa relate dengan kisah yang diangkat dalam film garapannya.
"Award tertinggi bagiku adalah ketika penonton itu datang kepadaku dan bilang aku menangis karena melihat film ini, atau aku relate bahwa film ini seperti kehidupanku, itulah penghargaan tertinggi," kata Wregas.