Charles Santoso: Anak-anak itu Penuh dengan Harapan

5 Agustus 2017 17:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charles Santoso (Foto: Instagram/@charlessantoso)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Santoso (Foto: Instagram/@charlessantoso)
ADVERTISEMENT
Ilustrator Australia berdarah Indonesia, Charles Santoso, telah bergelut di dunia ilustrasi sebagai concept artist di Animal Logic Australia selama kurang lebih 9 tahun. Ia telah memberikan sumbangsih sebagai concept artist untuk beberapa film animasi Hollywood seperti 'The Lego Movies', 'Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole', hingga 'The Lego Batman Movies'.
ADVERTISEMENT
Charles Santoso, ilustrator Indonesia  (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Santoso, ilustrator Indonesia (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Kini, ia mulai melebarkan sayapnya di dunia yang agak sedikit berbeda. Charles memutuskan untuk terjun sebagai ilustrator buku anak. Lulusan University of New South Wales ini merasa buku bergambar untuk anak adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan anak-anak. Baginya, anak-anak itu penuh dengan harapan.
"When I see kids, it's so hopeful. Buku anak sangat penting bagi saya, apalagi umur segitu anak masih dekat dengan orang tua," katanya saat ditemui di Kedutaan Besar Australia, Jakarta Selatan.
Ada satu komponen yang tidak ingin dimasukkan Charles ke dalam buku anak-anak. Ia tidak ingin menuliskan pesan moral ke dalam buku seperti yang pernah terjadi dahulu kala.
Menurut Charles, buku anak-anak dapat memberikan banyak pesan moral tersendiri yang digambarkan melalui ilustrasi dan narasi dari satu buku saja. Charles merasa seorang anak itu cukup pintar untuk menarik pesan moral dari buku dengan sendirinya, sehingga pesan tersebut tidak perlu dituliskan lagi di dalam buku.
ADVERTISEMENT
"Kalau ceritanya cukup menarik, mereka yang (akan) bertanya dan itu yang paling oke. Tapi kalau cuma iya-iya saja, berarti pikiran mereka tidak dilatih untuk critical thinking. Pasti setiap cerita ada moral. Kita bisa bikin moral dari apapun. Tapi kalau ada yang terlalu mendikte, malah mengerdilkan si anak," tuturnya.
Selain itu, sebuah buku anak, kata Charles, bisa membangun banyak karakter untuk seorang anak. Dengan banyak membaca buku anak, mereka bisa membangun komunikasi, empati, terbuka untuk opini yang berbeda, dan rasa penasaran yang tinggi. Seorang anak pun bisa mengetahui mana cerita yang benar-benar terjadi atau sebuah cerita dengan metafora saja.
Itulah yang membuat pria yang pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung ini tertantang untuk membuat buku anak. Respons langsung dari anak-anak yang membaca buku itulah yang membuat Charles semakin tertantang agar bisa membuat anak menyukai buku cerita.
ADVERTISEMENT
Charles pun membocorkan sedikit proyek terbarunya dalam bidang buku ilustrasi. Salah satu proyek terbesarnya tahun ini adalah merilis buku milik Katherine Applegate yang terkenal dengan buku serial 'Animorphs'.
Sayangnya ia belum ada rencana untuk membuat buku anak dalam versi Indonesia.
"Kecuali kalau ada yang mau (menerbitkan) dan menerjemahkan," katanya seraya menutup perbincangan.