Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Chicco Jerikho dan Prisia Nasution Jadi Juri di Police Movie Festival
23 Juni 2018 23:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sebanyak 410 film pendek dan animasi memeriahkan ajang Police Movie Festival 2018 yang diadakan hingga Juni 2018. Puncak penganugerahan film tersebut diselenggarakan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Ketua penyelenggara Police Movie Festival 2018, AKP Ardila Amry mengatakan alasan mengadakan kegiatan ini untuk memberikan wadah bagi sineas-sineas Tanah Air untuk meningkatkan bakat di bidang perfilman. Selain itu, juga untuk mengeksplorasi program-program dari Divisi Humas Polri yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
"Jadi nilai humanisme kita ingatkan lagi kepada masyarakat," kata Amry saat konferensi pers di Djakarta Theater, Sabtu (23/6) malam.
Dalam penganugerahan film tersebut, aktor Chicco Jerikho , aktris Prisia Nasution, sutradara Anggi Umbara, dan animator Faza Meonk hadir dalam acara tersebut. Selain itu, komedian senior Indro 'Warkop' serta Wakapolri Komjen Pol Syafruddin juga datang didampingi dengan beberapa anggota Polri lainnya.
Chicco mengaku sangat senang ambil bagian sebagai salah satu juri di ajang film yang telah lima kali diadakan tersebut. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk regenerasi aktor Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tahun pertama ikut juri Police Movie Festival. Dari 410 film yang daftar, menurut saya ini baik dan bagus sekali. Karena meningkatkan kreativitas di dunia perfilman Indonesia dan menimbulkan regenerasi aktor, agar enggak gitu-gitu saja," kata suami dari Putri Marino tersebut.
Sementara itu, Prisia Nasution yang juga menjadi juri di festival ini menilai bahwa banyak masyarakat sipil yang memerankan tokoh polisi dalam film yang ia nilai sebelum-sebelumnya tersebut. Tetapi pada ajang sebelumya, kebanyakan masyarakat memerankan tokoh polisi lalu lintas (polantas).
"Sebenarnya semua festival film semacam ini turut berkontribusi mengembangkan perfilman Indonesia. Tapi, di sini kan mereka harus paham juga berperan sebagai polisi tuh seperti apa," ucap Prisia.
"Makanya pengaktoran tuh juga harus dinilai untuk melihat bagaimana masyarakat sipil yang harus berperan sebagai polisi. Enggak yang sekedar film bagus tapi aktingnya kurang diperhatikan. Padahal aktor-aktor itu adalah jendelanya penonton," lanjut pemain film 'Sang Penari' tersebut.
ADVERTISEMENT