Chiki Fawzi Aransemen Ulang Lagu Lawas Berjudul Panggilan Jiwa

6 April 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chiki Fawzi Foto: Instagram @chikifawzi
zoom-in-whitePerbesar
Chiki Fawzi Foto: Instagram @chikifawzi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanyi Chiki Fawzi merilis single barunya yang berjudul Panggilan Jiwa. Tak hanya sendiri, dia menyanyikan lagu tersebut bersama sahabatnya, yakni Vira Talisa dan Meda Kawu.
ADVERTISEMENT
Panggilan Jiwa merupakan lagu ciptaan ayahanda Chiki, yakni Ikang Fawzi. Lagu yang populer pada 1981 itu dinyanyikan oleh Ikang bersama Chandra Darusman.
Bassist Vira Talisa, Raditya Joko Bramantyo, memproduseri sekaligus mengaransemen ulang lagu Panggilan Jiwa yang dinyanyikan oleh Chiki. Lagu tersebut pun masih kental dengan nuansa city pop era ‘80an.
Lagu Panggilan Jiwa menggambarkan bahwa manusia itu terlahir beragam dan saling berbeda. Berbeda suku bangsa, latar belakang ekonomi, pendidikan, agama, pilihan politik, gender, selera musik, dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Namun, fokus terhadap perbedaan jangan menimbulkan perpecahan. Justru, harus mencari keselarasan di dalam perbedaan tersebut.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima kumparan, video klip Panggilan Jiwa telah rampung dikerjakan dan sudah rilis di kanal YouTube Chiki Fawzi pada Senin (6/4) pukul 00.00 WIB.
Chiki Fawzi, animator muda Indonesia Foto: Kevin Putra/kumparan
Video yang diproduseri oleh Chiki dan disutradari oleh Yogie Gandanaya itu dibuat dengan konsep yang sederhana, yakni dengan menggambarkan proses rekaman lagu di lokasi studio.
ADVERTISEMENT
Selain itu, video klip tersebut juga menggabungkan footage berita-berita yang menggambarkan situasi Indonesia yang meresahkan akibat suhu politik yang memanas dalam kontestasi pemilihan presiden yang lalu.
Lewat lagu Panggilan Jiwa, Chiki Fawzi berinisiatif untuk melakukan kampanye donasi Panggilan Jiwa bekerja sama dengan Kitabisa dan Dompet Dhuafa.
Hasil donasi akan dikonversikan menjadi Alat Pelindung Diri (APD) dan sembako untuk tenaga medis dan masyarakat yang terdampak pandemi ini, terutama orang yang tidak bisa bekerja dari rumah, seperti tukang ojek, pedagang kaki lima, sopir, dan lainnya.