Chintami Atmanegara Bantah Seret dan Berkata Kasar pada Deanni Ivanda

24 September 2020 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chintami Atmanegara. Foto: Instagram/@chintamiatmanagara
zoom-in-whitePerbesar
Chintami Atmanegara. Foto: Instagram/@chintamiatmanagara
ADVERTISEMENT
Putra artis Chintami Atmanegara, Dio Alif Utama, dilaporkan ke polisi oleh seorang perempuan bernama Deanni Ivanda atas dugaan penganiayaan.
ADVERTISEMENT
Dalam pengakuannya Deanni mengatakan Chintami tidak membantunya pada saat kejadian. Bahkan Chintami, menurut Deanni, sempat berkata kasar.
Chintami Atmanegara menanggapi mengenai pengakuan yang disampaikan Deanni. Wanita 58 tahun ini membantah telah menyeret dan berkata kasar kepada Deanni.
“Saya juga bantah dia diseret. Itu bukan saya banget nyukur-nyukurin orang,” kata Chintami saat ditemui di kediamannya di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Artis senior Chintami Atmanegara Foto: Dok. Ronny
Chintami Atmanegara mengaku tidak pernah bertegur sapa dengan sapaan tak formal dengan orang lain. Sehingga, menurutnya, tudingan yang disampaikan Deanni terhadap dirinya benar-benar tidak berdasar.
“Sama karyawan dan anak saya enggak pernah ngomong lo gue. Saya selalu panggil nama, kecuali sama teman,” ucapnya.
Kata Chintami, justru Deanni yang sempat mengancamnya. Ketika itu, Chintami benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Deanni.
ADVERTISEMENT
“Waktu dia nunjuk saya dan dia diangkat sambil dibopong bapak-bapak dia ngancam saya, ‘Awas ya tante, lihat ya.’ Astagfirullah saya bilang ini anaknya siapa ya,” tutur Chintami.
Chintami Atmanegara. Foto: Instagram @chintamiatmanagara
Chintami menegaskan bahwa Deanni bukanlah karyawannya. Karena melihat kondisi Deanni, Chintami sempat memberikan pekerjaan kepadanya sebagai admin. Namun sikap Deanni yang tak disiplin membuat Chintami tak tahan.
“Sudah 2 kali jadi admin dia udah dapat uang itu malah 2 hari enggak pulang. Pergi enggak pamit, pulang enggak pamit. Pernah 24 jam enggak keluar,” tutup Chintami Atmanegara.