Choky Sitohang Sempat Kehabisan Uang saat Liburan ke Jepang

19 Januari 2018 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Choky Sitohang (Foto: Giovanni)
zoom-in-whitePerbesar
Choky Sitohang (Foto: Giovanni)
ADVERTISEMENT
Pembawa acara Choky Sitohang baru saja kembali dari liburan tahun barunya bersama keluarga. Choky bersama istri dan kedua anaknya mengunjungi Jepang hampir dua minggu lamanya.
ADVERTISEMENT
Saat berada di Jepang, pembawa acara berusia 35 tahun itu mengalami sebuah kejadian menarik. Choky dan keluarganya sempat tidak bisa makan lantaran kehabisan uang.
"Kami pernah suatu ketika mau beli makanan dan kami kehabisan uang karena kartunya istri saya enggak bisa dipakai, saya juga enggak bisa narik uang," jelas Choky saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/1).
Choky mengaku, dia tidak sempat panik saat kejadian itu menimpanya. "Karena panik itu tidak akan membantu menyelesaikan masalah dengan cepat," timpalnya.
Akhirnya Choky dan keluarganya hanya makan ala kadarnya saja. Dia mengandalkan uang koin untuk beli makanan sekeluarga.
Walaupun dia mengalami kejadian yang kurang mengenakkan saat liburan, Choky bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dan mengajarkannya kepada kedua anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya kasih tahu anak kalau suatu saat kamu sekolah di luar negeri, kamu harus mandiri seperti ini, enggak boleh manja terus. Dilihat kultur, budayanya, hargai (dan) menghormati," kata pemain film 'Sang Dewi' tersebut.
Choky sengaja memilih Negeri Sakura menjadi destinasi liburan karena ini merupakan kali pertamanya dia mengunjungi Jepang. Selain itu, dia ingin keluarganya merasakan musim dingin yang masih terasa hingga bulan ini.
"Kenapa kami pilih Jepang karena udaranya lagi pas, kita cari musim dingin, dan kedua anak-anak pengin lihat salju," ujar Choky.
Choky dan keluarganya sempat mengunjungi Tokyo sekaligus Disneyland Tokyo. Saat berada di kota-kota yang dikunjunginya, dia sempat mengalami kendala berbahasa dengan para masyarakat lokal.
"Kendalanya hanya bahasa karena di Jepang sulit yang berbahasa Inggris, sementara kami tidak bisa bahasa Jepang. (Sehingga) Belajar sedikit-sedikit," katanya.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, ada beberapa hal yang membuat liburan mereka menjadi menyenangkan. Pertama, kedua anak Choky sangat berbahagia bisa bertemu dengan salju. "Jadi anak-anak happy banget main salju, bikin boneka, tidur-tiduran," sambungnya.
Kemudian, Choky juga bisa merasakan sensasinya mengendarai mobil di jalanan Jepang. Dia sangat terpukau dengan jalanan yang tertib hingga rest area yang bersih.
"Jadi, delapan jam naik kendaraan lewat tol yang benar-benar bebas hambatan. Di setiap pemberhentian toiletnya bersih," ujar pria kelahiran Bandung tersebut.
Tapi tidak hanya mobil saja yang dikendarai Choky sekeluarga. Keempatnya juga sempat naik kereta peluru Jepang yang dikenal dengan nama Shinkansen. Kecepatan Shinkansen yang mengantarkan Choky dari Osaka ke Tokyo membuatnya terpana saking cepatnya.
"Pengalaman yang menarik naik kereta cepat itu Shinkansen, dan itu memangkas waktu yang sangat jauh. Kami naik mobil bisa delapan jam (dengan jarak tempuh) 600 kilo 'kan. Begitu pulang dari Osaka ke Tokyo (menggunakan Shinkansen) 2,5 jam," tutur pria bernama asli Binsar Choky Victory Sitohang itu.
ADVERTISEMENT