Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Christine Hakim Dukung Remake Film G30S/PKI
20 September 2017 10:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengusulkan untuk membuat ulang film G30S/PKI yang lebih cocok dengan generasi milenial. Hal ini bertujuan agar generasi tersebut paham dengan bahaya laten komunis.
ADVERTISEMENT
Christine Hakim selaku aktris senior pun angkat bicara mengenai wacana yang dilayangkan Jokowi. Katanya, pembuatan film G30S/PKI ini menjadi kontroversial karena dibuat oleh rezim pemerintahan Soeharto.
"Jadi, banyak yang beranggapan bahwa banyak penyimpangan sejarah," katanya saat dijumpai di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Namun demikian, pemain film 'Badai Pasti Berlalu' ini tidak keberatan film kontroversial itu dibuat dan dikemas ulang. Ia membandingkan wacana ini dengan memberi contoh film mengenai Kartini dan Soekarno yang dibuat dalam banyak versi.
Film tentang Kartini, misalnya. Ada yang dibuat oleh tangan sutradara Hanung Bramantyo dan Azhar Lubis. Atau film tentang Presiden Soekarno yang juga pernah ditangani oleh Hanung dan rencananya akan dibuat versi lain oleh Eros Djarot.
ADVERTISEMENT
"Itu 'kan sah-sah saja, perspektifnya beda. Karena, setiap orang punya penilaian subjektif terhadap tokoh-tokoh dan terhadap sejarah itu. Justru sejarah itu harus kita hidupkan. Kalau enggak, dia hanya menjadi sebuah kepustakaan yang usang saja," ungkap Christine.
Pembuatan ulang film G30S/PKI, menurut penuturan Christine, tidak bertujuan untuk mendiskreditkan pihak tertentu.
"Sejauh itu bisa dipertanggungjawabkan fakta-fakta sejarahnya," katanya.
Jadi, apakah Christine Hakim mendukung film G30S/PKI yang di-remake?
"Saya mendukung," jawabnya secara tegas.
Live Update