Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya musisi senior Anton Issoedibjo , memberikan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat serta rekan-rekannya. Aktris Christine Hakim pun ikut merasa kehilangan atas kepergian Anton untuk selama-lamanya.
ADVERTISEMENT
Christine yang dekat dengan Anton, sudah tahu bahwa temannya itu sakit cukup lama. Bahkan, ia pernah mengajak Anton menjalani pengobatan tradisional berupa terapi sentil kertas.
"Merekomendasikan dan saya antar ke sana. Sempat tiga kali (terapi) dari tangannya susah bergerak, jadi bisa bergerak," ucap Christine Hakim ketika ditemui kumparan, di rumah duka di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
"Cuma emang Mas Antonnya bandel ya, enggak mau melanjutkan pengobatan terapi, saya jemput ke sini (rumah Anton) dia ngumpet, kabur," sambungnya.
Terakhir kali pemain film 'Pendekar Tongkat Emas' ini bertemu dengan Anton yakni saat perayaan ulang tahun ke-90 ibunya Anton, yang digelar beberapa waktu lalu.
"Jadi terakhir ketemu pas ulang tahun ibunya ke-90, saya juga datang sama ibu saya. di situlah terakhir ketemu, Mas Anton masih sempat saya marahin," katanya.
ADVERTISEMENT
Lantaran hubungan antara orang tua Christine Hakim dan Anton sudah kenal cukup lama, membuat pertemanan mereka juga kian akrab. Ia mengenal baik seperti apa sosok temannya itu, selama masa hidup.
Christine bercerita, selain dikenal sebagai musisi, pendiri Radio Geronimo itu juga merupakan dokter medis yang sangat baik kepada siapa saja.
"Dia dokter yang punya jiwa sosial yang luar biasa besarnya. Dan kita semua tahu, Mas Anton juga kelurga Musik Geronimo kan ya. Jadi ya jiwa seninya Mas Anton langsung juga membuat Mas Anton lebih peka untuk membantu sesama dan menjadi dokter yang sangat idealis," ucapnya.
Tak hanya itu, aktris peraih Piala Citra sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, pada ajang Festival Film Indonesia 2017 ini, juga sama-sama sempat menjadi pelatih drumband di perkantoran bea dan cukai.
Orang tua Christine dan Anton sama-sama bekerja di Kementerian Keuangan di bagian bea dan cukai. Sehingga mereka dapat kesempatan menjadi pelatih drumband di sana.
ADVERTISEMENT
"Ketika ngelatih drumband itu, Mas Anton orangnya periang dan ramah, ramai. Beliau bisa tegas dengan cara yang santai, sehingga anak-anak drumband merasa dekat sekali sama beliau," imbuhnya.
Musisi Anton Issoedibjo mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (10/9) sekitar pukul 22.45 WIB. Sebelumnya, ia tengah berjuang melawan penyakit stroke yang sudah dideritanya sejak lama.
Rencananya, jenazah Anton Issoedibjo dimakamkan siang ini di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.