Cinta Laura Ungkap Trauma dan Kemarahannya soal 'Hujan Becek Enggak Ada Ojek'

30 November 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cinta Laura Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cinta Laura Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Cinta Laura melesat dengan cepat pada awal kariernya. Kala itu, ia tak cuma bermodalkan paras cantik dan bakat akting sekaligus tarik suara, namun juga ciri khas dalam bertutur kata.
ADVERTISEMENT
Ya, Cinta Laura, yang besar di luar negeri, punya aksen berbeda dibandingkan orang Indonesia. Banyak orang kala itu menyoroti dan membuat guyonan dari aksennya tersebut.
Sebuah jargon juga melekat pada citra Cinta Laura. Ya, apa lagi kalau bukan, "Becek, enggak ada ojek."
Cinta Laura Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Bagi banyak orang, jargon ini dianggap lucu dan tak akan menyakiti Cinta Laura yang masih remaja. Namun, tak demikian halnya untuk aktris yang kini berusia 27 tahun tersebut. Hal itu terungkap dalam konten berjudul Becek Gaada Ojek isn't Cool Anymore #NGOBRAK yang ditayangkan di kanal YouTube Gofar Hilman.
Dalam perbincangan mereka, Gofar Hilman awalnya bertanya apakah Cinta Laura sadar bahwa jargon tersebut membantu popularitasnya. Mendengar pertanyaan itu, Cinta diam untuk beberapa saat.
ADVERTISEMENT
Saat diam, Cinta Laura tampak menahan emosi dan tangis. Setelahnya, ia tersenyum, mengembuskan napas, kemudian tertawa.
"Aku enggak menemukan di mana lucunya jargon itu sama sekali. Oke? Dan aku tahu niat Gofar bukan jelek. Tapi, itu membuatku sangat marah. Aku pikir, jargon itu adalah sebuah bullying yang verbal," ungkapnya.
Artis Cinta Laura saat hadir di acara Tokopedia di kawasan Kuningan Jakarta, Senin, (22/4). Foto: Ronny
Cinta Laura sempat menyinggung awal mula viralnya jargon tersebut. Kala itu, seseorang mengambil potongan dialog yang diucapkannya di sinetron, me-remix, dan menjadikannya lagu.
"Jadi, untuk orang berpikir bahwa aku mau melakukan jargon seperti itu agak kayak ditusuk gitu," ucapnya.
Cinta Laura mengakui bahwa masa-masa tersebut menyisakan trauma baginya. Hal itu juga menjadi salah satu alasannya menghabiskan waktu lama di luar negeri beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Makanya aku di Amerika lama banget, kan, saking traumanya dengan experience yang aku punya saat remaja dengan hal-hal yang terjadi. Kenapa aku delapan tahun di Amerika? Ya, memang benar, sekolah, belajar akting lebih dalam, dan juga melakukan beberapa film Hollywood di sana. Tapi, faktor keempat kenapa selama itu karena waktu itu aku perlu waktu untuk nyembuhin hati dan pikiran aku dari trauma yang aku alami di sini," bebernya.
Kini, meski tetap merasa tak senang dengan jargon tersebut, Cinta Laura menyadari bahwa dirinya kala itu masih merasakan culture shock sebagai anak yang baru pindah dari luar negeri.
"Mungkin di Indonesia membuat jokes yang bisa dibilang slapstick enggak apa-apa, 'Ah, bercanda.' Tapi, buat aku, dari lensa budaya lain, itu hinaan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin aku di Amerika selama itu karena aku sempat marah dan, kalau kita belum bisa maafin, kan, susah untuk kembali gitu. Setiap kali aku akan terbang ke Indonesia waktu itu aku langsung merasa gelisah, kayak panic attack gitu, karena aku ngerasa pasti akan ada beberapa orang yang langsung bikin candaan itu dan aku enggak ingin ingat itu karena itu masa yang sangat berat di hidupku," pungkas Cinta Laura.