Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama untuk Clara berperan sebagai antagonis. Dia pun sempat khawatir ketika ditawari untuk main dalam film garapan Ernest Prakasa itu.
Sosok Marsha di film 'Imperfect' menjadi penggambaran perempuan yang 'sempurna'. Dia memiliki penampilan yang cantik dan fashionable. Sehingga, sering mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
Hal ini ternyata cukup berbanding terbalik dengan kehidupan nyata pemain film 'Sebelum Iblis Menjemput' itu. Ia mengaku pernah tak percaya diri dengan penampilannya.
ADVERTISEMENT
"Aku dulu sempet itu (insecure) sama rambut aku. Rambut aku keriting, atau bad hair day banget, enggak bisa diatur segala macem. Aduh enggak pengin keluar rumah, risih keganggu segala macam," ujarnya.
Beruntung, seiring berjalannya waktu, perempuan berusia 25 tahun itu tak lagi memusingkan penampilannya. Ia menganggap bahwa setiap orang memiliki keunikan masing-masing dalam dirinya.
"Karakter Marsha dan aku berbeda. Marsha kan harus perfeksionis, sedangkan aku aslinya lebih cuek. Yang penting punya rambut, karena orang punya keunikan masing-masing. Dan balik lagi, cantik itu beragam," kata pemain webseries 'Mereka yang Hidupkan Mimpi' ini.
Di akhir obrolan, Clara mengatakan bahwa peran antagonis ini menjadi berkah tersendiri untuknya. Ia cukup terbantu dengan karakter wajah aslinya yang jutek.
ADVERTISEMENT
"Terus aku sempet turn down, karena muka aku sendiri kan udah muka jutek kan, terus mereka malah mintanya enggak apa-apa keluarin aja inner-nya kayak gitu, karena kan fisiknya udah dapet. Dan itu jutek banget akhirnya," lanjutnya mengakhiri perbincangan.