Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Dena menceritakan momen saat ia tak percaya Tuhan dan menyebut dirinya sebagai ateis. Hingga berjalannya waktu, di tengah pergumulan hidupnya, Dena akhirnya menemukan kedamaian setelah mendatangi suatu Gereja dan akhirnya memutuskan menjadi pengikut Yesus.
Dalam video bertajuk Dena Rachman Menjadi Suara, untuk yang Tidak Bersuara - Daniel Tetangga Kamu, perempuan berusia 33 tahun ini mengakui bahwa selama ini ia terlalu memikirkan apa kata orang di luar sana, termasuk soal identitas dirinya sebagai seorang transpuan.
"For so long gue terlalu mendengar dunia, about my identity. Ini mungkin bukan gue aja, ya, tapi semua orang. Dan menurut gue, sekarang orang-orang yang mengaku religius, terlalu fokus sama ritualnya, tapi lupa sama hubungannya," ungkap Dena.
ADVERTISEMENT
Sementara, Dena yang akhirnya mulai percaya Tuhan memutuskan untuk tidak terlalu fokus dengan ibadah, tapi bagaimana ia bisa mendekatkan diri dengan Tuhan.
"Waktu itu gue... i don't care about the religion, i don't care about the ritual. Gue simply, merasakan dan membangun hubungan gue sama Tuhan gue. Itu doang, itu yang menjadi dasarnya," lanjut Dena.
Dena Rachman Sadar Bahwa Dirinya Sangat Berharga di Mata Tuhan
Setelah mengenal Tuhan lebih dalam, perlahan Dena semakin sadar bahwa identitas diri itu tak penting. Ia belajar untuk menerima dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ia belajar bagaimana seharusnya manusia bersikap baik dengan sesamanya.
"Gue jadi sadar yang selama ini gue mikir identitas gue tuh ini, itu, even identitas gue itu transpuan atau apa pun itu, enggak penting, bo, ternyata. Setelah gue punya hubungan sama Tuhan gue, sama my Heavenly Father, ternyata itu (identitas) enggak penting. Tadinya gue berpikir, 'lo belum cukup, lo itu gagal, lo harus begini, begitu'. Ternyata enggak," bebernya.
ADVERTISEMENT
Pemain film Flight 555 ini kemudian merasa bahwa ternyata hidupnya itu sangat berharga. Ia juga lebih bisa mencintai dirinya sendiri.
"Gue itu anak Tuhan, itu yang paling penting dan apa yang saya rasakan tentang-Nya. Jadi yang tadinya gue kayak merasa enggak berharga karena identitas gue di dunia ini, kurang, menurut gue dan beberapa orang, akhirnya setelah gue punya hubungan (dengan Tuhan) itu enggak sama sekali (kurang). Kita emang beda-beda, tapi kita sama, sama-sama dicintai, titik enggak pakai koma," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.