Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, tak ada yang abadi, pada akhirnya Daft Punk harus bubar. Pada Senin (22/2), Daft Punk mengunggah sebuah video bertajuk Epilogue berdurasi 8 menit.
Video itu mengambil footage dari Electroma, film yang Daft Punk rilis pada 2006. Film itu mengisahkan tentang perubahan dua personel Daft Punk dari robot menjadi manusia.
Namun, Daft Punk memberikan plot twist di bagian akhir video Epilogue. Hal itu lah yang menandakan berakhirnya Daft Punk.
Dalam video, Thomas Bangalter yang ikonik dengan topeng silver tampak berhenti dan melepas jaket Daft Punk miliknya. Dengan bantuan Guy-Manuel de Homem-Christo yang ikonik dengan topeng emas, Bangalter terlihat meledakkan diri.
Dalam film, pada akhirnya Guy-Manuel de Homem-Christo merasa bersedih dan melepas topeng, lalu membiarkan dirinya mati terbakar. Namun, di video Epilogue, Homem-Christo justru berjalan sendiri meninggalkan Bangalter yang sudah hancur diiringi lagu Touch dari album terakhir Daft Punk, yaitu Random Access Memories (RAM).
ADVERTISEMENT
Selama berkarier, Daft Punk telah menghasilkan total 5 album, yakni Homework (1993), Discovery (1999), Human After All (2004), Tron: Legacy (2008), dan Random Access Memories (2011).
Terakhir, Daft Punk berkolaborasi dengan The Weeknd merilis lagu Starboy pada 2016. Pada 2020, mereka sempat diminta untuk menggarap musik untuk film terbaru Dario Argento, tapi pada akhirnya dikonfirmasi bahwa hal itu tak bisa terlaksana.
Sebenarnya, beberapa fans sudah menduga Daft Punk akan bubar. Sebab, Thomas Bangalter memang menderita tinnitus sejak 2002 yang membuatnya tak bisa lagi bermain DJ di club.
Tentu tak ada yang mengira, Daft Punk akan bubar di awal 2021. Namun, setidaknya, Daft Punk telah banyak memberi warna pada industri musik dan akan terus dikenang hingga kapan pun.
ADVERTISEMENT