Datangi MUI, Produser Minta Maaf dan Ganti Judul serta Poster Film Kiblat

27 Maret 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produser film Kiblat sambangi kantor MUI. Foto: MUI
zoom-in-whitePerbesar
Produser film Kiblat sambangi kantor MUI. Foto: MUI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film Kiblat tengah menjadi sorotan di media sosial selama beberapa hari terakhir. Film itu panen kritik karena disebut-sebut menggunakan agama sebagai lambang yang menakutkan.
ADVERTISEMENT
Ketua MUI, Cholil Nafis, juga sudah sempat menyinggung soal film ini di unggahan Instagramnya. Dalam tulisannya, ia dengan tegas menyampaikan bahwa film ini dilarang.
"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang salat. Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," kata Cholil Nafis seperti diunggah di akun IG-nya @cholilnafis, Minggu (24/3).
Produser film Kiblat sambangi kantor MUI. Foto: MUI
Hari ini, Rabu (27/3), produser serta penulis film Kiblat akhirnya menyambangi kantor MUI. Mereka didampingi Ustaz Syakir, dan diterima oleh Kiai Cholil Nafis ebagai ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah dan Kiai Arif Fakhruddin sebagai Wakil Sekjend MUI.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, sang produser, Agung Saputra, memaparkan isi film, proses pemilihan judul, dan poster. Termasuk soal penyebab adanya kontroversi di masyarakat tentang judul film dan posternya.
"Pada akhirnya tim film Kiblat ingin menyelesaikan polemik di masyarakat dan memohon maaf atas terjadinya kegaduhan," ucap perwakilan tim MUI berdasarkan keterangan tertulis yang diterima kumparan.
KH Cholil Nafis menjadi pembicara di acara Halaqah "Urgensi Peran Da'i Pemuda Dalam Merajut Ukhuwah di Tahun Politik" yang diselenggarakan oleh Pemuda Persis di Kampus IAI Persis, Bandung. Foto: Dok. Istimewa
Cholil Nafis kemudian mengusulkan agar permintaan maaf dari tim film Kiblat disiarkan ke publik. Ia juga meminta agar judul film dan posternya segera diganti.
"Sedangkan isinya film tentu diserahkan kepada Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menilai atau meloloskannya," ujarnya.
Usulan tersebut diterima oleh tim film Kiblat. Mereka kemudian menandatangani surat permohonan maaf dan berjanji akan mengubah judul serta posternya.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah telah disepakati penyelesaian maslaah dengan meminta maaf, mengubah judul film dan posternya. Mudah-mudahan bisa menghakhiri kontroversi dan kreasi anak bangsa tetap jalan pada koridornya," pungkasnya.
Sementara itu, founder Pejuang Subuh, Arisakti Prihatwono, menyampaikan bahwa industri perfilman harus diperhatikan secara seksama.
"Jangan sampai menjadi lebih banyak mudharat bagi semua," kata pria yang sering dipanggil Rico ini, dalam keterangan tertulisnya.
Rico, yang juga aktif menjadi produser film, berharap MUI dapat memberi perhatian bagi pembuat film Islami agar lebih maju dan berkembang.
"Kami siap memberikan sumbang saran dan jika perlu kita buat lembaga untuk mengkurasi film baik yang akan disupport oleh MUI, alim ulama sebagai pendorong agar umat menonton film dengan pesan kebaikan," tegasnya.
ADVERTISEMENT